Jum’at malam, tanggal 05 Juli 2024, kita mendengarkan 14 invited speaker pada Kajian Spesial Jum’at Malam (KSJM) ke-228 berbagi cerita. Tema yang mengusung semangat bagi anggota IRo-Soceity khususnya dan untuk pecinta ilmu Nusantara ini disampaikan oleh founder IRo-Society, Prof. Imam Robandi agar para pecinta ilmu tetap bersemangat menulis di WA group dengan baik dan sesuai kaidah. Dua diantara 14 narasumber hebat yang akan kita kupas saat ini adalah Amak Syofni Erita, IRo-Society dari Bukittinggi dan Bunda Tri Mulyani, IRo-Society Karanganyar. Kedua narasumber ini mempunyai genre tulisan yang bebeda. Bagaimana kedua narasumber ini berbagi semangat dalam menulis? Mari kita simak bersama!
Amak Syofni, begitu saya memanggil nama beliau. Selain menjadi sosok yang teliti dan istiqomah, perempuan asal Minang yang mempunyai hobi memasak dan menyajikan makanan dengan model menarik ini sering membuat akronim atau singkatan. Singkatan yang dibuat oleh Amak Syofni beragam dan sarat makna. Suatu ketika, Amak Syofni juga telah membuat singkatan dengan nama saya yang dijabarkan tuntas, berisi harapan dan doa untuk saya. Terima kasih sangat Amak Syofni.
Amak Syofni memulai dengan mengucapkan terima kasih kepada Prof. Imam Robandi yang telah sukses membuat anggota IRo-Society mempunyai tips agar tetap semangat menulis dalam WA group. Tips yang diberikan Amak Syofni adalah kita mulai dengan ucapan bismillah dan membua whatsapp group, setelah itu kita melihat ada tulisan atau tidak dalam group. Langkah selanjutnya apabila didapatkan tulisan sahabat IRotizen adalah membaca dan merespon tulisan.
Dalam membaca dan merespon tulisan para IRotizen, Amak Syofni menyesuaikan dengan isi tulisan, apabila terdapat link didalam tulisan, maka Amak Syofni akan membuka link, baik itu website ataupun youtube dan setelah itu memberikan apresiasi dengan memberikan komentar, like maupun respon lainnya yang sesuai. Apresiasi Amak Syofni ini selalu terlihat dalam chat kita ataupun dalam kolom komentar website dan youtube. Amak Syofni sangat pandai menghargai tulisan ataupun kreativitas kita.
Apabila tidak ditemukan tulisan, maka kita dapat menulis kata sapaan, doa dan/atau menulis cerita. Amak Syofni akan memulai cerita dalam WA Group. Menulis dalam WA Group IRo-Society ini mempunyai dampak besar dalam hidup Amak Syofni. Karena menulis, maka akan ada input masukan dan sarah dari Prof. Imam Robandi dan juga dari Bapak Ibu IRotizen seluruh Nusantara. Pengalaman awal menulis Amak Syofni, sering mendapat koreksi terkait dengan tanda baca, pemilihan kata dan susunan kalimat.
Manfaat dari menulis di grup ini adalah bersilaturahim dengan banyak sahabat senusantara, merasa senang dan berbahagia, banyak ilmu dan pengalaman, termasuk dapat berkarya dengan maksimal. Artikel karya Amak Syofni Erita diterbitkan di Koran Singgalang dan beberapa telah dibukukan dan dapat dinikmati bersama. Selain menulis artikel, Amak Syofni juga bergabung dan belajar mengenai youtuber, streamer, dan juga websiter yang menurut Amak Syofni adalah membangun rumah masa depan.
Kerinduan Amak Syofni dengan Sahabat IRotizen semakin tidak tertahankan. Ternyata berjumpa di dalam WA Group dan dalam aplikasi zoom ini membuat Amak Syofni rindu sahabat IRotizen senusantara. Saat ini Amak Syofni sudah dapat berjumpa dengan Madame Marlina dan sahabat Bukittinggi dan Padang lain.
Berbeda dengan Bunda Tri M, begitu saya ngaturi beliau. Bunda Tri M menceritakan tetang mengapa Bunda Tri M menulis? Tiga alasan mengapa harus menulis menurut Bunda Tri M. Menulis itu mengungkapkan rasa atau perasaan penulisnya, perasaan sedih, kecewa, prihatin, gembira dan bahagia. Alasan kedua adalah menulis merupakan respon terhadap peristiwa yang terjadi lingkungan sekitar Bunda Tri M berada. Lingkungan sekolah, di jalan yang dilewati, maupun itu di sekolah. Respon perasaan yang dituangkan dalam tulisan, secara otomatis orang lan akan dapat membaca, merasakan dan mengambil manfaat dari tulisan tersebut sehingga dapat menyampaikan informasi dan menyampaikan sebuah nilai tanpa dirasa menggurui. Pembaca akan medapatkan nilai tertentu yang dapat diadopsi dan diterapkan tanpa membuat sakit hati.

Mengapa Bunda Tri M memilih menulis di Whatsapp? Karena Handphone merupakan barang yang hampir semua orang memilikinya, maka menulis di WA ini sama seperti kita membalas chat. Kegiatan menulis di WA ini sangat praktis dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Menunggu merupakan hal yang kurang disukai bayak orang, tapi dengan aktivitas menulis, menunggu menjadi produktif. Menulis di WA juga merupakan ajang silaturahim dengan anggota IRotizen dari Sabang sampai Merauke.
Ketika Bunda Tri M menulis di WA, terkadang seakan-akan tidak ada yang merespon. Bunda Tri M senantiasa yakin, bahwa pasti ada sahabat yang membaca namun tidak semua percaya diri memberikan respon dengan menulis di grup. Terbukti ada beberapa sahabat menulis private message kepada Bunda Tri M, memberikan respon tulisan beliau dan akhirnya mendapat kiriman tanaman dari Bunda Tri M. Percaya diri ini tidak mudah didapatkan, karena harus dilatih. Bunda Tri M merasa sangat dibersarkan oleh Whatsapp, karena belajar menulis beliau adalah dari WA.
Hal akhir yang disampaikan Bunda Tri M adalah mengenai konsistensi. Bunda Tri M ini terbukti sangat konsisten selalu menulis dan menulis. Sekitar 60% keajegan Bunda Tri M tercatat oleh beliau. Bunda Tri M ini sangat takut dengan hal yang disampaikan oleh Prof. Imam Robandi, “Siapa yang berhenti menulis, akan sangat sulit memulai menulis lagi”. Awal 2020 bergabung di IRo-Society, Bunda Tri M membuat minder, karena merasa tulisan Sahabat IRotizen ini sangat bagus. Tetapi berkat kegigihan Bunda Tri M dan dikuatkan oleh Bunda Arum Dyah, Bunda Tri M menjadi piawai dalam menulis. Selain peka terhadap lingkungan, Bunda Tri M merasa harus sering membaca dan merespon tulisan teman agar semakin mengasah tulisan. Tulisan menjadi jauh lebih baik dan produktif dengan banyak membaca dan menerima masukan.
Selalu ada cerita dibalik Silaturahim IRotizen Nusantara yang digagas Prof. Imam Robandi ini. Amak Syofni dari Bukittinggi, Sumatera Barat dan Bunda Tri M dari Karanganyar, Jawa Tengah memberikan silaturahim berbobot dengan sharing mengenai bagaimana menjaga konsistensi menulis di WA Group. Bagaimana kita menyikapi hal ini, dan bagaimana kita membuat diri kita berdaya guna dengan lebih banyak membaca dan menulis? Silahkan, mari kita renungkan bersama! *^*
🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar asal Kab. Lamongan
Keren. Luar biasa.
Terima kasih Bunda Endang
Super mantap
Para Srikandi penulis yang inspiratif dan penuh keteladanan
Sukses selalu Bu Tri amak Syofni Bu dokter Izzuki
termasuk yang memberikan komentar, Mbakyu Silvia juga merupakan penulis yang produktif dan inspiratif
Tulisan yang mantul. Saya semalam tidak dapat mengikuti KSJM sampai selesai. Hanya sampai Ustad Helman. Ada keperluan lainnya. Terima kasih bu dokter. Saya jadi menahu paparan presentasi Bu Syofni dan teman-teman tadi malam.
Sami-sami Bunda Ruki
Selamat mengikuti, bareng-bareng saya
Terima kasih bu dokter Izzuki telah merangkum materi .Tadi malam Qadarullah saya tidak dapat hadir.
Sukses Bunda, semoga lancar agenda Bunda
Ditengah kesibukan yang luar biasa, dokter cantik yang satu ini tetap terdepan dalam literasi, tulisan yang di torehahkan selalu bagus, keren bu
Matur nuwun atas apresiasi Bunda Her, barokallah.
Mari kita bergerak bersama
Masyaallah….,tidak ada yang tercecer. Semua yang dipaparksn oleh pemateri ditulis rapi dan runtut oleh Bu dokter
Tulisan ini adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap saya
Terimakasih, bu dokter
Sami-sami Bunda, semua yang disampaikan Bunda Tri M menambah semangat kami dalam berkarya
Bismillah
Masya Allah luar biasa dr. Izzuki, terima kasih
Terima kasih Amak Syofni, telah berbagi
Tulisan keren dan luar biasa dan sangat menginspirasi kita semua.Ide cemerlang para invite speaker Amak Syofni dan Ibu Tri Mulyani menyadarkan kita semua untuk terus konsisten menulis di setiap waktu. Terima kasih Mbak Izzuki, saya merasakan menyimak kembali zoom KSJM ke-228 dengan membaca tulisan dari Mbak Izzuki yang super mantap.
Siap Bunda Umi, selamat menikmati