ADAPTASI atau MATI

(Lamongan) Ahad, 7 Juli 2024,  Yayasan Al Amin Tunggul Paciran Lamongan mengadakan kegiatan Seminar Pendidikan: Cerdas dalam Pemanfaatan ICT pada Pembelajaran dan Promosi Satuan Pendidikan. Kegiatan yang digawangi oleh Ustadz Zein Fikri, atau yang terkenal dengan Ustadz Jefri ini mendatangkan nara sumber dari Kawakibi Branding, Mas Adi Prasetyo, S.E. Kegiatan ini berawal dari kebutuhan di era digital. Kegiatan ini diikuti oleh 70 orang guru dan staf di Yayasan Al Amin. Kegiatan ini dilakukan full sehari di Aula Selatan Yayasan Al Amin.

Kegiatan ini membuka mindset para guru. Perubahan itu sebuah keniscayaan. Saat ini berkembang era digital, sehingga sekolah mempunyai pekerjaan rumah (PR) besar dalam membina dan membimbing para santri dan murid. Adaptasi atau mati. Pilihan guru era digital adalah menyesuaikan diri atau kita akan berakhir, dan tidak lagi dikenal. Bagaimana seorang guru perlu beradaptasi dengan era digital ini?

Indonesia mempunyai pengguna internet 185,3 juta. Hal ini lebih dari 50% orang Indonesia sudah melek teknologi dan internet. Era digital menyebabkan perilaku market berubah sehingga membutuhkan adaptasi dengan era digital ini. Begitu pula dengan persaingan antar penyedia jasa termasuk sekolah akan semakin ketat. Go Digital adalah ikhtiyar untuk dikenal lebih banyak konsumen dan mendekatkan yang jauh. Setiap sekolah mempunyai program yang baik yang perlu disosialisasikan dan dikenalkan kepada pihak eksternal.

Mas Pras berpesan “Digital mindset adalah hal yang dibangun secara perlahan, bukan sesuatu yang didapat dalam satu atau dua kali percobaan”. Beberapa manfaat jika pelaku usaha memiliki digital mindset adalah 1) Peningkatan produktivitas, 2) Inovasi lebih besar, 3) Akses ke informasi dan sumber daya luas, dan 4) Kemampuan bersaing.

Mari kita perkuat branding kita. “Jika tidak jadi yang pertama, jadilah yang berbeda”, pesan Mas Pras.*^*

Konributor 🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar asal Kab. Lamongan