Semangat Juang: Puisi untuk dr. Izzuki

Syofni Erita, Amak bertinggal di Bukittinggi

I Inilah anugrah terindah dari Tuhanmu
Z Zaman telah berubah, kita harus mengikuti peradabanmu
Z Zaman tak akan berhenti, selalulah bergerak untuk maju
U Umur tak menjadi penghalang untuk mencapai semua itu
K Kini waktunya untuk mereposisi diri sebelum waktu berlalu
I Inginku selalu mewujudkan mimpi masa lalu

M Mulai melakukan kegiatan yang mengarah kepada yang dituju
U Usaha yang pasti tentulah perlu
H Hari-hari penuh harapan yang perlu kita lalui setiap waktu
A Aku ingin belajar mengutak atik teknologi bersamamu
S Sayang semua itu kita tidak dapat selalu bertemu
H Hiruk pikuk dunia yang harus dijalani bersamamu
O Oh, Tuhan kumohon pada-Mu
N Niat baikku untuk mencapai harapan yang masih semu
A Aku yakin semua itu akan tercapai dengan izin-Mu
H Hamba-Mu bersujud kepada-Mu

Ini goresan sederhana sebagai hadiah ulang tahun untuk dr. Izzuki Muhashonah sahabat sejati nun jauh di sana, Alhamdulillah dekat di hati.

Terima kasih.

Bukittinggi, 01-11-2022

Mengenal Amak Syofni yang bertinggal di Bukittinggi, seorang guru anak kelas 1 SD di SDN 04 Birugo ATB yang penuh talenta. Ketelatenan beliau menjadi catatan tersendiri untuk Izzuki. Tepat tanggal 22 April 2021, sehari menjelang Kajian Spesial Jum’at Malam (KSJM) tanggal 23 April 2021, Izzuki menyapa Amak Syofni pertama kali dalam private message. Amak Syofni saat itu bertugas menjadi contact person atau CP dari kSJM dengan topik Dinamika Ramadan di Berbagai Daerah.

Saya mengenal Amak Syofni sebagai sosok yang teliti, telaten, dan pantang menyerah. Setiap kegiatan KSJM yang diselenggarakan oleh IRo-Society, beliau selalu menulis Meeting ID dan password untuk memudahkan kami mencari kunci. Pun tidak jarang Amak Syofni mencatat detail sahabat IRotizen yang hadir dalam grup dan memberikan respon positif. Amak Syofni pun merupakan pribadi yang tidak merasa malu untuk menanya hal yang belum beliau ketahui.

Kini, Izzuki bersama Amak Syofni tergabung dalam grup kecil, SUI. Anggota grup hanya tiga orang. Izzuki di Pulau Jawa, Amak Syofni di Pulau Sumatera dan Bunda Umi Putri Ibalia bertinggal di Pulau Kalimantan. Dua kali grup SUI berubah, menjadi SUAI, bertambah dengan Mbakyu Aprilia bertinggal di Pelaihari, Tanah Laut dan Teteh Aas Aisah, bertinggal di Cianjur.

November tahun lalu, Amak Syofni memberikan hadiah puisi untuk Izzuki. Puisi untuk Izzuki yang ditulis Amak Syofni mempunyai makna yang sangat dalam. Doa yang dipanjatkan semoga terkabul dan diijabah Allah SWT.

Terima kasih Amak Syofni, atas semua proses yang terjadi dan kita lalui bersama. Semoga Amak Syofni dan Apak senantiasa dalam keadaan segar bugar dan bahagia penuh manfaat. Aamiin.

_____

Salam hangat penuh cinta untuk Amak, dari Izzuki Muhashonah Miftah, Pembelajar asal Kab. Lamongan.

Kepunden Baru, 02 Juli 2023