Pak Abu dan Pak Ponco Berbagi Cerita Menulis (KSJM ke-228 Part 1)

Pak Abu dan Pak Ponco Berbagi Cerita Menulis (KSJM ke-228 Part 1)

Kajian Spesial Jum’at Malam (KSJM) ke-228 yang dilaksanakan pada tanggal 05 Juli 2024 mempunyai tema Menjaga Semangat Tradisi Menulis di WA Group. Dua diantara 14 narasumber hebat disini adalah Ustadz Abunawas, IRo-Society dari Jayapura dan Pak Ponco Ambar, IRo-Society Tangerang Selatan. Kedua narasumber ini mempunyai tulisan yang sangat famous terutama di IRo-Soceity dengan tulisan yang enak dibaca dan mudah dimengerti. Bagaimana kedua narasumber ini menjaga semangat dalam menulis? Mari kita simak bersama!

Sahabat IRo-Society yang berasal dari Jayapura, Ustadz Abunawas atau biasa disebut dengan Pak Abu bercerita mengenai bagaimana menjaga semangat dalam menulis di Whatsapp Group. Sebelum memaparkan cerita, Pak Abu memberikan ucapan terima kasih khusus kepada Prof. Imam Robandi yang telah memberikan kesempatan kepada Pak Abu untuk menjadi invited speaker pada KSJM ke-228 pada tanggal 05 Juli 2024. Ucapan terima kasih selanjutnya diberikan kepada Cak Edogawa, Bangil dan Bunda Nurfin Moha, Sorong yang telah mengenalkan kepada Prof. Imam Robandi dan IRo-Society ini. Karena jasa beliau berdua, Ustadz Abunawas atau dikenal sebagai Pak Abu mengenal komunitas belajar yang tiada batas.

Screen capture Presentasi Pak Abunawas

Menulis menurut Pak Abu adalah kegiatan untuk menyalurkan hobi, sebagai hiburan dan dapat meningkatkan keterampilan menulis. Saat Pak Abu bergabung di IRo-Society, Pak Abu sering menunggu teman-teman beliau di pintu gerbang, beliau akan menunggu sambil menulis. Pak Abu menulis cerita masa lalu saat di kampung dan ditempat yang menginspirasi. Pak Abu memaparkan cerita, bahwa yang dapat ditulis adalah cerita masa lalu yang berkesan dan membekas, momen inspiratif (yang kita dengar, kita baca, kita lihat) dapat kita dapat mengambil intisari kemudian ditulis yang dapat menginspirasi. Semua momen yang menginspirasi dapat ditulis menjadi tulisan yang dapat bermanfaat.

Kapan waktu yang tepat untuk menulis? Menurut Pak Abu, Pak Abu akan menulis pada saat ada momen yang tepat, sedang ada mood, dan apabila sedang datang ide atau inspirasi. Setiap ada ide terlintas di kepala, segeralah menulis, agar tidak menyesal karena ide atau inspirasi tersebut mudah hilang tidak berbekas. Bagaimana Pak Abu menulis? Selain membuat outline agar terarah, Pak Abu mendorong untuk menulis saja. “Tulis saja, apa yang didengar, dilihat dan dibaca, untuk melakukan editing, dapat dilakukan setelah itu”. Itulah pesan Pak Abu dalam menjaga semangat dalam menulis, terutama di whatsapp.

Lain lagi dengan Pak Ponco, beliau memulai materinya dengan berterima kasih kepada Prof. Imam dan juga Ibu-Ibu yang telah membaca tulisan yang Pak Ponco sebarkan dalam WA Group. Pak Ponco memilih waktu presentasi selama 4 menit, agar semua narasumber kebagian berbicara dengan lancar.

Menulis menurut Pak Ponco dimaknai sebagai tugas pada tahun 1988, saat itu momen akan menjadi guru Bahasa Inggris. Pak Ponco harus menyukai menulis karena kalau tidak menulis, Pak Ponco akan mendapatkan nilai gagal, sehingga pak Ponco terpaksa menulis dan terpaksa menyukai menulis karena materinya adalah writing. Pada awalnya Pak Ponco terbiasa menulis dalam Bahasa Inggris

Buku yang mendasari Pak Ponco menulis adalah buku Practice and Progress, Developing Skill in Writing, dan Fluency in English karya L.G.Alexander, dimulai dari membuat ringkasan, kemudian bertambah berat dengan menulis dua paragraf, dan terakhir adalah menulis essay. Kegiatan tersebut dikerjakan oleh Pak Ponco selama empat tahun. Kegiatan menulis terus dilakukan oleh Pak Ponco di tempat kerja dengan membuat surat, membuat proposal dan lainnya. Sampai saat ini Pak Ponco tetap menulis untuk kemanusiaan, membuat surat dan proposal untuk kegiatan kemanusiaan yang mendatangkan dana untuk kegiatan sosial yang dilakukan di Rukun Tetangga (RT) atau di ta’mir masjid yang tidak dibayar.

Buku bacaan Pak Ponco (dokumen Pak Ponco)

Tulisan yang direpost oleh Pak Ponco ke WA Group adalah tulisan jadul. Tulisan yang sudah lama ditulis oleh Pak Ponco untuk teman grup Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemudian setelah masuk ke IRo-Society, tulisan itu diposting di Group IRo-Society. Beberapa orang membacanya, dan itu membuat Pak Ponco bahagia, karena Pak Ponco juga menyisipkan promosi dalam tulisan. Misal, pada saat orang ulang tahun dan juga akan membuat essay tentang orang yang berulang tahun dengan kalimat akhir dituliskan ucapan ulang tahun kepada yang bersangkutan.

Pak Ponco selalu berusaha membuat tulisan berupa essay. Menurut Standar international, untuk membuat essay lengkap, berisi dengan pembukaan (berupa 2 – 3 kalimat). Kemudian isi atau ide utama mempunyai 3 – 4 alenia/paragraf dan terakhir penutup (2-3 kalimat).

Kecintaan Pak Ponco tentang sejarah, sering kali membuat tulisan tentang sejarah yang dapat mengungkapkan pendapat Pak Ponco tentang sejarah yang sedang Pak Ponco ulas. Gombong menjadi target utama cerita sejarah yang istimewa, karena Gombong merupakan kota kelahiran Pak Ponco dan juga kota tempat kelahiran Prof. Imam Robandi.

Semoga cerita mengenai bagaimana menjaga semangat menulis di WA group yang telah diberikan oleh Pak Abunwas dan Pak Ponco Ambar. Semoga kita mempunyai semangat berlebih untuk membuat tulisan yang ringan dan membahagiakan untuk sahabat-sahabat kita. *^*

🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar asal Kab. Lamongan

Spread the love

21 Comments

  1. Luar biasa, kecepatan mengungguli kesempurnaan. Bu dokter Izzuki telah mengubah sebuah informasi menjadi suatu narasi, dan sangat bagus.

  2. Mantap untaian kata dari dr. Izzuki tentang 2 Penulis hebat yaitu Pak Abunawas dan Pak Ponco yang selalu menginspirasi kita dalam menulis

  3. Endang Supriyati

    Masya Allah.
    Terima kasih bu dokter.

  4. Titik rahmawati

    Keren.. sangat memotivasi saya yang sedang belajar menulis.
    Terimakasih invited speaker dan juga Mba dr Izzuki pemilik link yang mempesona. Salam sukses dan sehat selalu.

  5. Yang menulis, dr. Izzuki dan yang ditilis, Pak Abunawas dan Pak Ponco adalah sama kerennya. Tulisan ini sungguh meruoakan sebuah reportase yang menarik, cantik, dan bermakna. Terima kasih bu dokter.
    Sukses selalu nggih.

  6. Mantap sekali, semangat menulis yang luar biasa. Semoga virus positif ini menular kepada saya.
    Maturnuwun Bu dokter

  7. Dari resume/catatan ibu Izzuki, saya jadi lebih paham apa yang di sampaikan pak Abu dan pakPonco yang memang tadi malam sangat kereen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *