🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar asal Kab. Lamongan
_____
Saya mempunyai buku solo, sebuah autobiografi berjudul Menembus Jalan Terjal (MJT). Saya menulis buku ini secara mandiri selama 37 hari dari 33 hari yang ditentukan. Alhamdulillah, buku ini merupakan buku solo saya yang pertama. Buku MJT mempunyai 396 halaman dan 43 halaman depan, cover Hitam elegan. Buku MJT telah diterbitkan oleh Mirai Publishing Surabaya, dan buku ini menjadi salah satu buku yang perlu dimiliki dan dibaca.
Autobiografi Menembus Jalan Terjal ini lahir setelah ada pemantik dari Prof. Imam Robandi, founder IRo-Society, seorang Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS). Saya pribadi tidak pernah membayangkan akan mempunyai sebuah autobiografi seperti para tokoh dunia dan tokoh Indonesia. Siapa saya, sehingga harus mempunyai sebuah buku autobiografi? Pemikiran Prof. Imam berbeda dengan pemikiran kebanyakan orang, sehingga saya pun mempunyai keberanian untuk membuat autobigrafi. Saat kita mempunyai karya, anak cucu kita akan lebih mudah mengenal siapa kita. Pelajaran dari pengalaman hidup kita dapat bermanfaat untuk orang lain, mengambil hikmah dari pelajaran hidup kita. “Menulislah sebelum namamu tertulis di batu nisan”, pesan Prof. Imam kepada kami. “Tebarlah nisanmu di perpustakaan penjuru negeri”, lanjut beliau. Alhamdulillah, saya dapat membuat Buku Autobiografi bersama sahabat IRotizen lain.
Bagaimana membuat sebuah autobiografi ala Robandian Style? Saya harus menyampaikan hal bahwa di IRo-Society ini dikenal istilah Robandian Style, yaitu gaya selingkung yang merujuk kepada Prof. Imam Robandi. Beliau merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang asli. Tahapan untuk membuat Autobiografi Robandian Style akan saya paparkan dalam artikel ini. Semua arahan Prof. Imam merupakan suatu hal yang mudah diadopsi, hanya dengan mengamati, meniru dan memodifikasi dan menyesuaikan dengan kecepatan tugas yang diberikan oleh Prof. Imam. IRotizen penulis Autobiografi yang tidak berhasil memenuhi target waktu akan didiskualifikasi dan dikeluarkan dari grup. Kecepatan melebihi kesempurnaan, salah satu jargon IRo-Society yang melecut semangat kami.
Saya mulai bergabung dengan IRo-Personal Book pada tanggal 30 Januari 2021 setelah Prof. Imam memposting flyer sederhana yang berisi siapa yang berminat membuat buku Autobiografi? Karena kesempatan tidak akan datang kedua kalinya, akhirnya, saya bergabung dengan grup Autobiografi IRo-Personal Book (IPB). Semua grup whatsapp IRo-Society dibuat langsung oleh Beliau. Grup Whatsapp IPB ini akhirnya dipecah menjadi dua, yaitu IPB dan IRo-My Self Book. Grup penulisan buku autobiografi beranggotakan 157 IRotizen. “Seperti telur ular cobra, dari 20 telur cobra yang keluar, hanya ada 3-5 yang menjadi ular cobra”, tutur Prof. Imam memberikan lecutan. Begitu pula IRotizen penulis Autobiografi saat itu, sampai saat ini belum semua mempunyai buku autobiografi. Prof. Imam sebagai founder IRo-Society memberikan bimbingan terus menerus tanpa lelah dan ada episode kedua bimbingan membuat buku autobiografi.
Tahap demi tahap diberikan oleh Prof. Imam dengan target waktu penyelesaian yang cukup singkat. Tahap pertama, kita harus membuat judul yang marketable dengan deadline dua hari. “Tulislah judul Buku Autobiography Anda (Bukan orang lain), yang marketable“, tulis Prof. Imam dalam flyer. Contoh judul yang diberikan oleh Prof. Imam adalah My Self, Anak Sawah, Jualan Tekad, Jawara Kampung, Gadis Pemalu, Hidup di Jalan, Langkahku Terbatas dan Kehidupanku. Saya memilih judul Apa Adanya, yang oleh Prof. Imam diganti menjadi MJT.
Tahapan kedua mempunyai waktu yang singkat. Kita diminta untuk membuat tujuh chapter yang terdiri dari frasa kata benda. Tujuh chapter ini akan dibreakdown menjadi lima sub chapter (maksimal empat kata) untuk masing-masing chapter pada tahapan ketiga. Pengumpulan tugas sub chapter ini dalam bentuk word yang dikumpulkan kepada ketua kelas. Ketua Grup IPB saat itu adalah Bunda Retno Kuntjorowati yang aktif melakukan monitoring tugas IRotizen dalam IPB. Step ke-4 adalah menjabarkan masing-masing sub chapter menjadi 8 sub sub chapter (maksimal tiga kata) yang harus dikumpulkan dalam waktu dua hari. Tahap ke-5 adalah membuat tiga variabel untuk masing-masing sub sub chapter. Step pertama sampai kelima ini dilakukan secara mandiri. Tahap selanjutnya adalah saling memberikan koreksi dan masukan untuk pekerjaan sahabat kita lainnya.
Tahapan selanjutnya adalah menulis kalimat sub chapter demi sub chapter, chapter demi chapter sampai tuntas sebanyak 7 chapter. Satu variabel pada tahap ke-5 menjadi satu paragraf. Satu paragraf terdiri dari 6 kalimat, satu kalimat terdiri dari 6 kata. Proses penyusunan Buku Autobiografi ini berakhir setelah kita membuat paragraf sejumlah 840 paragraf yang terdiri dari 7 chapter, 5 sub chapter, 8 sub sub chapter, dan masing-masing dengan 3 variabel yang merupakan cikal bakal parafraf.
Tahapan demi tahapan di atas menggambarkan bahwa kita dapat menjalin silaturahim dengan lingkungan IRo-Society ataupun dengan kerabat kita yang lain. Silaturahim terjadi dengan Budhe, Pakdhe, Bulik, Saudara dan Sahabat masa kecil lain untuk mengulik sejarah singkat kita di masa itu. Silaturahim terjadi karena adanya saling memberikan koreksi dan mengingatkan IRotizen lain untuk segera mengumpulkan tugas. Kita juga dengan jelas diberikan pelajaran self editing. Tugas kita harus dibaca minimal 10 kali sebelum diserahkan kepada orang lain untuk dikoreksi atau dikurasi. Tujuan membaca minimal 10 kali agar minimal terjadi kesalahan. Target waktu yang bervariasi dan cenderung singkat mengajarkan kepada kita, bahwa mengerjakan segala sesuatu itu tidak baik untuk ditunda, kerjakan saat itu juga untuk mendapatkan hasil maksimal. Jangan sampai ternak alasan.
Pagi itu, tanggal 21 Agustus 2022, merupakan hari yang istimewa. Profesor IRo memantik dengan postingan kegiatan Tawangmangu 2017 silam, yang ternyata Prof. Imam saat itu sedang berada di Tawangmangu beserta mahasiswa hebat bimbingan beliau. Napak tilas sejarah literasi Indonesia. Bukan hanya sekedar basa-basi mengucapkan salam literasi, tetapi meramaikan kancah literasi nasional dengan buku-buku karya Prof. Imam dan para anggota IRo-society. Hal ini membuktikan, bahwa karya nyata akan memberikan porsi sejarah lebih besar untuk dikenang dan diulang kembali. Bintang yang lahir dari Kegiatan Tawangmangu telah mengisi dunia literasi nusantara, dan berbagi pengalaman kepada komunitas masing-masing. Bintang itu menjadi sosok yang dirindukan pembaca dan dikenal melalui tulisan.
Saya berharap, akan mendapat kesempatan menjadi bintang yang bersinar terang. Kesempatan tidak pernah datang dua kali, saya tetap tidak mempunyai kesempatan bergabung di Tawangmangu, tetapi dengan yakin, saya akan mendapatkan kesempatan lain yang lebih keren untuk belajar bersama Sensei Prof. Imam Robandi.
Kampus IRo-society inilah salah satu jawaban yang diberikan Allah untuk permohonan kesempatan itu. Kampus yang dengan slogan empowering and enlightening ini mampu mengantarkan kita menuju peradaban cemerlang. Menjadi orang yang senantiasa tidak meragu untuk sebuah kebaikan. Mungkin ada kampus lain yang dapat menunjang dunia literasi, silahkan, kita dapat memilih, akan masuk kedalam kampus mana untuk membranding diri.
Sungguh, kecepatan melebihi kesempurnaan. Tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah. Mengapa kita harus menunggu sempurna, kalau kita tidak akan pernah menuju kesempurnaan hakiki.
Satu kalimat, kecepatan melebihi kesempurnaan, ini menjadi cambuk utama kita. Tidak akan dapat menulis kalau dari awal kita ingin mempunyai tulisan sempurna dapat selesai. Semua yang kita tulis dapat dikoreksi kemudian, dan pun dapat berguna kemudian. Pesan Prof. Imam dan pesan dosen pembimbing saya adalah sama, menulis harus dilatih dan diasah setiap hari, satu hari tidak menulis akan menjadi berat memulai lagi.
Pun itu yang terus menerus dilakukan oleh senior sahabat IRo Society kita, Bunda Tri Mulyani dari Karanganyar, Bunda Retno Kuntjorowati dari Cirebon, Cak Munali dari Malang, Amak Syofni Erita dari Bukittinggi, Bunda Sri Nur Aminah dari Makassar, dan juga Bunda dan Ayah lain yang sungguh luar biasa dan istimewa. Sungguh keren dan istimewa. Semua senantiasa memberikan tauladan seperti Guru kami memberikan tauladan kepada kami. Semua dimulai dari hal kecil dan dimulai dari diri sendiri. Mulailah saat ini juga, untuk mendapatkan hasil maksimal. Hal sederhana di sekitar kita dapat menjadi bahan tulisan keren untuk Prof. Imam dan Ayah Bunda IRotizen.
Bedah Buku Autobiografi MJT telah dilakukan pada tanggal 03 Desember 2021 pada KSJM. Bedah Buku dilakukan oleh tiga orang Pembedah yang istimewa. Assc. Prof. Muntaha Arthalim adalah tetangga di Desa Tunggul dan sahabat Kakak kembar saya, Suwargi Mas Ahmad Alfikri Suryadinata rahimahullah dan Suwargi Mas Muhammad Alfatih Suryadilaga rahimahullah, dr. Azimatul Karimah, Sp.KJ(K) yang merupakan sahabat karib sejak kuliah di Fakultas Kedokteran dan Ustadz Dr. Muhtadin Tyas (santri IRo Society dari Depok). Moderator yang menggawangi Bedah Buku MJT adalah bunda Dr. Nurhaita, IRo-Society Bengkulu. Terima kasih kepada Prof. Imam Robandi, para panita Bedah Buku, para pembedah dan moderator, juga petugas Bedah Buku MJT yang saya sayangi, Bunda Elly Jauharah Boyolali sebagai Among Tamu, Bunda Herawati Bengkulu (Sambutan Peserta), Ustadz Subagyo Somad Bandung dan Ustadz Turizal Husein Tangerang (petugas konklusi). Semoga Ayah Bunda senantiasa diberikan umur panjang dan penuh keberkahan, senantiasa segar bugar dan bahagia. Aamiin
______
Kepunden baru, June 16, 2023
Keren..keren.
Terima kasih bunda Endang
Amazing. Terima kasih dr. Izzuki, tulisan yang sangat memantik dan Robandian Style. Selamat dr. Izzuki, saya telah memiliki dan membaca buku autibiografi Menuju Jalan Terjal karya dr. Izzuki Muhashonah dari Kota Probolinggo. Tulisan yang sangat inspiratif, indah, dan menarik, keren sekali.
Terima kasih bunda Umi
Sudah membaca MJT karya saya.
Saya pun sudah mempunyai buku bunda Umi, dan sudah membaca isinya.
Barokallahu lakum wabaroka alaina fii khair
Waoow ini Moderatornya ceria sekali saking senangnya membaca bu Indah “Menembus Jalan Terjal”
hihi, matur nuwun Ibu Moderator Trik dan Tips untuk Membuat Buku Autobiografi.
bunda Her, Semoga segar bugar senantiasa
Luar biasa, bu dokter
Sebuah pengalaman berharga dapat menulis buku autobiografi.
Inggih leres bunda, tidak dapat terulang lagi.
kalau toh diulang, pasti beda feel nya
hihi
matur nuwun
Kereeenn Bu dokter, semakin di depan….
Rasa yang indah jika membaca tulisan bu dokter
Terima kasih Bunda Rahmah, bersama belajar dalam rumah IRo-Society
Bismillah, barokallah
Masya Allah, luar biasa perjuangan dalam membuat buku autobiografi. Sungguh sabar tingkat dewa Sensei kita Prof. Imam Robandi membimbing kita dalam menyelesaikan buku autobiografi.
Terima kasih dr. Izzuki yang selalu berbagi. Terima kasih Prof. Imam Robandi yang selalu memberi motivasi untuk kami.
Betul sekali Amak Syofni, Prof. Imam Robandi merupakan sosok yang istimewa, senantiasa membimbing kita menjadi pribadi lebih cemerlang.
Semgoa senantiasa penuh keberkahan prof. Imam dan Amak Syofni.
Matur nuwun terima kasih
Alhamdulillah…saya dapat diamanahkan untuk menjadi salah satu pembedah buku ini. Mantap sekali dr. Izzuki. Jangan pernah berhenti untuk berkarya…
Alhamdulillah, terima kasih Ustadz Muhtadin.
Barokallah
Mbak Dokter Izzuki, tulisan yang memesona. Sungguh luar biasa karya seorang yang bertalenta.
Alhamdulillah, semua berkat dukungan dan bimbingan Prof. Imam.
Semoga senantiasa segar bugar dan penuh manfaat nggih Prof.
Terima kasih
Bunda Dokter Izzuki, senang sekali dapat menbaca buku MJT yang mantap, luar biasa dan menginspirasi.
Terima kasih Bunda Sun