Mengenal Dokter Spesialis Patologi Klinik

Mengenal Dokter Spesialis Patologi Klinik

🦋 Izzuki Muhashonah, Pembelajar Asal Kab. Lamongan

_____

Siapa sudah menahu Dokter Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK atau DSPK) atau Clinical Pathologist? Nama Dokter Spesialis Patologi Klinik belum banyak dikenal sebelum era pandemi Covid-19. Saat berkenalan dengan siapapun, orang akan menanya, “Siapa Dokter Spesialis Patologi Klinik itu?” “Apa saja peran Dokter Spesialis Patologi Klinik itu?” “Apa saja yang dilayani atau ditangai oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik itu?” Beberapa orang akan mencari pada mesin pencarian google untuk mengenal Dokter Spesialis Patologi Klinik. Dan…, ternyata masih banyak yang belum memaham, siapa dan apa peran Dokter Spesialis Patologi Klinik di dalam pelayanan kesehatan terutama di Rumah Sakit dan Laboratorium ini.

Dokter Spesialis Patologi Klinik sebelum masa pandemi belum banyak dikenal oleh masyarakat. Karena keterlibatannya dalam pelayanan kesehatan merupakan pelayanan penunjang medis dan melakukan pelayanan dibelakang layar. Pandemi yang terjadi di Indonesia dan juga dunia sejak awal 2020 lalu, menyebabkan Dokter Spesialis Patologi Klinik mulai dikenal secara luas. Keterlibatannya dalam menentukan diagnosis menjadi sosok yang dicari. Kita dapat melihat tulisan di seluruh Laboratorium di Indonesia, ada nama Penanggung Jawab Laboratorium yang bernama Dokter Spesialis Patologi Klinik (DSPK) atau lebih dikenal dengan sebutan Dokter SpPK.

Clinical Pathology, yang merupakan cabang ilmu Patologi menjadi penting dalam menunjang diagnosis. Ilmu Patologi Klinik merupakan salah satu dari tiga cabang ilmu Patologi, yaitu Patologi Klinik, Patologi Anatomi dan Patologi Forensik. Ketiga cabang Ilmu Patologi berkembang pesat di Indonesia dalam penanganan bidang yang berbeda. Ilmu Patologi Klinik mempelajari perubahan pada cairan tubuh, Ilmu Patologi Anatomi mempelajari perubahan pada jaringan tubuh, dan Patologi Forensik mempelajari penentuan penyebab kematian. Clinical Pathologist adalah orang yang mendalami ilmu Patologi Klinik, dan dikenal dengan sebutan Dokter Spesialis Patologi Klinik (Dokter Sp.PK) di Indonesia.

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2022 adalah sebanyak 275,77 juta penduduk dengan usia harapan hidup sebesar 71,85 tahun. Sedangkan jumlah Dokter Spesialis Patologi Klinik pada tahun 2022 adalah sebanyak 1808 orang DSPK (data PP PDS PatKLIn, 2022). Tentu terlihat sangat jauh perbandingan jumlah penduduk dan jumlah DSPK di Indonesia sehingga menjadikan profesi Dokter SpPK belum banyak dikenal. Regulasi pemerintah terkait dengan jumlah ijin praktek seorang dokter yang meliputi tiga tempat, membuat para dokter dapat berkiprah dalam tiga tempat yang berbeda, begitu pula seorang Dokter SpPK, dapat mempunyai tiga tempat praktek. Hal ini memungkinkan Laboratorium Rumah Sakit maupun Laboratorium Klinik lain mempunyai penanggung jawab laboratorium yang kompeten dalam bidang Kedokteran Laboratorium.

Baiklah, mari kita bahas dengan tuntas, siapa dan apa peran kami, Dokter Spesialis Patologi Klinik di dalam pelayanan kesehatan. 

Definisi dari Ilmu Patologi Klinik adalah cabang ilmu yang mempelajari perubahan yang terjadi pada cairan tubuh yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Dokter Spesialis Patologi Klinik atau Dokter Sp.PK ini adalah dokter yang mempelajari ilmu Patologi Klinik dan yang bertanggung jawab terhadap semua jenis pemeriksaan perubahan cairan tubuh dan jaringan tubuh (perubahan kimia maupun fisika) dimulai dari persiapan pasien sampai keluarnya hasil pemeriksaan secara real time sesuai dengan kondisi klinis pasien. 

Cairan tubuh yang dimaksud meliputi darah, urine, sputum, cairan serebrospinal (CSF), cairan ascites, cairan efusi dan cairan tubuh lain. Jadi yang menjadi perhatian disini adalah PERUBAHAN pada CAIRAN TUBUH. Perubahan fisika cairan tubuh dan kadar kimia tubuh dapat diperiksa dengan detail. Bagaimana cara kita melihat perubahan pada cairan tubuh tersebut? Disinilah letak ilmu Patologi Klinik. Karena dengan demikian kelainan pada sistem tubuh yang telah diperiksa oleh seorang dokter dapat ditegakkan diagnosisnya dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

Seorang Dokter Patologi Klinik mempunyai kompetensi khusus di bidang laboratorium yang akan mengaplikasikan ilmu Patologi Klinik dalam manajemen laboratorim dan penatalaksanaan serta keselamatan pasien untuk aspek pencegahan, penegakan diagnosis, penentuan terapi, prognosis, pemantauan penyakit dan terapi dalam bidang kompetensinya. Kompetensi tersebut antara lain hematologi klinik, onkologi dan diagnosis molekular, endokrinologi dan metabolisme, kardioserebrovaskular, gastroenterohepatologi, nefrologi dan respirasi, penyakit infeksi dan mikrobiologi, imunologi dan alergi, bank darah dan kedokteran transfusi.

Pemeriksaan laboratorium dapat digunakan sebagai penyaring penyakit, konfirmasi dan juga monitoring/follow up dalam perjalanan penyakit pasien. Penggunaan pemeriksaan laboratorium dalam bidang skrining (penyaring), konfirmasi, dalam follow up dan juga dalam tatalaksana pasien emergency mempunyai peran tersendiri dan harus disesuaikan dengan perjalanan penyakit. Dokter Spesialis Patologi Klinik akan merekomendasikan pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kasus yang ada pada seorang pasien. Kapan akan dilakukan pemeriksaan skrining, kapan harus dilakukan pemeriksaan konfirmasi, dan kapan harus dilakukan monitoring atas penyakit pasien. Seorang Dokter SpPK harus berkolaborasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) yang sedang merawat pasien agar pemeriksaan laboratorium tepat sasaran.

Pemeriksaan penyaring atau skrining dilakukan pada orang yang tidak sakit, orang yang tampak sehat, tidak merasa sakit, dan tidak mempunyai keluhan. Skrining dapat dilakukan pada saat Medical Check Up (MCU) rutin. Jenis pemeriksaan seperti ini menggunakan jenis pemeriksaan dengan sensitivitas tinggi sehingga daya deteksi lebih maksimal. Pemeriksaan skrining bersifat rutin dapat dikerjakan untuk pasien dengan kecenderungan tinggi mempunyai penyakit tertentu, seperti pada riwayat keluarga mempunyai penyakit metabolik, maka pasien harus melakukan MCU berkala dengan pemeriksaan sesuai dengan riwayat yang dimiliki. Riwayat keluarga penderita cancer dapat melakukan pemeriksaan yang dapat mengidentifikasi adanya cancer dalam tubuh. Pemeriksaan skrining juga dilakukan untuk para pekerja sebelum memulai pekerjaan.

Pemeriksaan konfirmasi mempunyai arti diagnostik. Jenis pemeriksaan yang digunakan mempunyai spesifisitas tinggi, yang dapat membedakan adanya true positive dan false positive. Pada umumnya digunakan sebagai nilai diagnostik semisal pada kasus pandemi, untuk konfirmasi kasus suspect Covid-19 perlu dilakukan tes PCR RNA SARS-CoV-2 sebagai alat konfirmasi bahwa seseorang sedang mengalami infeksi akibat virus SARS-CoV-2. Selain itu dapat digunakan sebagai kelanjutan dari hasil tes skrining yang sudah dilakukan. Misalnya pada saat MCU didapatkan glucose darah yang tinggi, sedangkan karyawan merasa selama ini tidak ada riwayat dan tidak ada keluarga yang menderita Diabetes Mellitus. Maka, dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan, misal dengan pemeriksaan HbA1c untuk menilai rerata kadar glucose darah selama 3 bulan terakhir.

Pemeriksaan dengan tujuan follow up dilakukan secara serial, untuk memantau kondisi pasien terkini setelah dilakukan intervensi terapi oleh dokter pemeriksa maupun setelah menjalani pengobatan akibat penyakit tertentu lainnya. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien terkini. Salah satu contoh adalah pasien dengan Demam Berdarah Dengue (penyakit Infeksi yang disebabkan oleh Virus Dengue) akan dilakukan pemeriksaan serial Complete Blood Count (CBC) untuk melihat adanya perubahan pada hematokrit, hemoglobin dan trombosit.

Tata laksana emergency membutuhkan pemeriksaan laboratorium secara cepat dan tepat waktu/real time. Pemilihan parameter pemeriksaan laboratorium pada kasus emergency berdasarkan kegawatan dan tata laksana penyakit yang diderita. Pemeriksaan pada kondisi emergency terbatas pada parameter tertentu, karena tidak dapat menunggu lama sehingga harus dipastikan parameter pemeriksaan yang diminta tepat sasaran.

Tujuan pemeriksaan Laboratorium adalah menunjang pemeriksaan fisik yang telah dilakukan dan menegakkan diagnosis. Hal ini sangat penting dalam tata laksana pasien, sehingga dibutuhkan oleh seorang profesional yang mendalami bidang Patologi Klinik yaitu Dokter Spesialis Patologi Klinik dan seorang Teknisi laboratorium medik (TLM) atau Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) yang menjadi mitra Dokter Spesialis Patologi Klinik dalam bekerja. 

Hal penting yang perlu diingat, hasil laboratorium selain merupakan penunjang diagnosis seseorang, juga dapat digunakan sebagai penentu diagnosis. Sebaiknya, sebelum pemeriksaan laboratorium didahului dengan pemeriksaan dokter, anamnesis dan pemeriksaan fisik karena ekspertisi dari SpPK ditambah dengan hasil pemeriksaan klinisi (DPJP) akan menghasilkan tata laksana yang paripurna untuk pasien.

Demikian pengenalan perdana mengenai sosok Clinical Pathologist atau Dokter Spesialis Patologi Klinik. Bapak Ibu dan saudara dapat membuka website PDS PatKLIn https://www.pdspatklin.or.id/ untuk mengenal lebih dekat.

Terima kasih disampaikan kepada Prof. dr. SP. Edijanto, Sp.PK(K). yang senantiasa mengingatkan kami akan peran seorang Dokter Spesialis Patologi Klinik dalam pelayanan Kesehatan, kepada Prof. Dr. dr. Aryati, MS., Sp.PK(K). sebagai guru kami tercinta dan Ketua Umum Pengurus Pusat PDS PatKLIn (Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia) yang senantiasa memberikan arahan dan motivasi kepada kami untuk terus maju mengembangkan diri dan berkolaborasi dengan lintas sektor. Terima kasih kami sampaikan kepada Dr. dr. Sidarti Soehita SFHS, M.S., SpPK(K) yang telah memberikan koreksi dan masukan. Terima kasih juga kepada semua Guru Besar, dan dosen di Patologi Klinik Universitas Airlangga Surabaya dan juga di Indonesia.

Semoga bermanfaat.

Medical Check Up

______

Kepunden baru, June 22, 2023

Spread the love

22 Comments

  1. MasyaAllah ilmu yang sangat bermanfaat. Terima kasih dr.
    Izzuki, kami mendapatkan ilmu tentang Patologi. Sukses untuk dr. Izzuki sebagai Dokter Spesialis Patologi Klinik.

  2. IDI Cab. Kab. Probolinggo

    PDS PatKLIn bergandengan tangan dengan IDI meningkatkan derajat kesehatan Indonesia.

  3. Endang Supriyati

    Masya Allah.
    Terima kasih bu dokter. Ilmu yang sangat bermanfaat.

  4. Vita

    Sukses selalu TS dr Izzuki Miftah, SpPK..semangat mengabdi utk sesama sesuai kompetensi di bidang Patologi Klinik…

    • admin

      Terima kasih dokter
      Kita bersama mengabdi untuk Negara Indonesia
      Barokallah

  5. Alhamdulillah bertambah wawasan yang sangat perlu. Segar bugarselalu dr. Izzuki. Salam amak dari Kota Bukittinggi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *