Jembatan Tambakrejo

Jembatan Tambakrejo

🦋Izzuki Miftah, Pembelajar asal kab. Lamongan


Ada berbagai macam cara untuk menikmati alam indonesia. Kita tidak perlu bepergian jauh dari rumah, ada pemandangan alam yang indah dan mempesona. Lukisan alam terbentang di Bumi Nusantara. Gradasi warna tanaman saat musim bediding (perbedaan yang mencolok antara panas dan dingin pada awal musim kemarau) membuat semakin memanjakan mata. Warna hijau lebih mendominasi dibanding warna kecoklatan. Rumput pun menyelimuti bumi nusantara dengan warna senada.

Adalah lukisan alam membentang di atas Jembatan gantung Tambakrejo. Suasana pegunungan tergambar jelas, Pegunungan Limo yang melintas menjadi batas Kabupaten Pacitan dengan kabupaten lain disekitarnya. Sawah, ladang terbentang dalam naungan langit biru yang mempesona. Lukisan awan putih bergerak indah mengisyaratkan kebahagiaan yang kita rasakan.

Jembatan gantung ini cukup kuat untuk dilalui pejalan kaki dan atau pengendara sepeda motor. Jembatan ini mempunyai dua tiang pancang di kedua bagian ujung di tepi sungai Grindulu. Baut dan tali yang menguatkan jembatan ini sangat kuat dan kokoh. Saat kita melewati jembatan ini akan terasa mendul-mendul atau serasa jembatan bergoyang. Hal ini disebabkan karena jembatan ini mempunyai toleransi agar tidak mudah patah karena menahan beban berat.

Hanya ada hal yang patut disayangkan dan harus segera dibenahi, beberapa kantong sampah dibuang liar tanpa menyadari efek samping pembuangan sampah. Kantong sampah terlihat di sungai bawah jembatan, ada juga kantong yang bertengger di atas tali pengikat jembatan. Sekitar 10 kantong sampah terdeteksi. Masyarakat Pacitan, mari kita jaga kelestarian sekitar Sungai Grindulu di Wilayah Jembatan Tambakrejo dengan memilah sampah terlebih dahulu sebelum dibuang dan membuang sampah dengan bijaksana.

Sampah organik dapat kita olah menjadi pupuk yang dapat menumbuhkan kesuburan tanaman sekitar kita. Lahan yang sempit tidak dapat dijadikan alasan, karena kita dapat menggunakan sistem takakura atau pembuatan kompos dengan keranjang. Ayooo dulur, kita selamatkan bumi kita dari tumpukan sampah.

Sampah non organik dapat kita pilah berdasar bahan baku penyusun sampah. Sebagian besar dapat didaur ulang menjadi bahan berguna. Apabila kita merasa kesulitan, dapat menggunakan jasa urup-urup dan kita akan mendapatkan imbalan rupiah karena sampah non organik yang kita kumpulkan. Sampah kita akan dibawa dan diolah oleh tukang urup-urup dalam jumlah besar. Bapak Ibu dapat juga memilih mengumpulkan sesuai bahan penyusun kemudian memberikan kepada pengepul sampah yang sering melewati depan rumah kita untuk mengais sampah.

Yuks, kita jaga bumi pertiwi kita. Kita lestarikan alam kita agar dapat dinikmati anak cucu kita dan terus dapat dilestarikan dan dimanfaatkan secara terus menerus (sustainable).

Video Short Jembatan Tambakrejo
Kompos dari limbah dapur kita
Jembatan Tambakrejo Pacitan, indah mempesona
Spread the love

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *