Tidak Semudah Itu Kawan

Tidak Semudah Itu Kawan

Jum’at, 08 Desember 2023, saya memenuhi undangan Ibu Dekan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) untuk belajar bersama terkait ujian mahasiswa yang bernama Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Narasumber kali ini adalah Dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked.

Kegiatan yang digawangi oleh Kaprodi dr. Hanifiya Samha, M.Kes. ini dibuka oleh Ibu Dekan UNESA, DR. Dr. Endang Sri Wahjuni, M.Kes. beliau berpesan agar para dosen yang menjadi penguji OSCE yang akan digelar pertama kali pada akhir Semester I ini mengikuti materi dengan baik agar menjadi terbiasa dalam membuat soal OSCE maupun menguji OSCE.

Narasumber dari Universitas Jember memaparkan semua hal terkait dengan OSCE, persyaratan penguji OSCE, serta mengajak dosen UNESA bermain peran menjadi mahasiswa dan penguji OSCE. Sesi akhir, Dr. Cholis mengajak kita membuat soal OSCE yang baik dan objektif. Hanya dengan membaca soal, semua orang mempunyai interpretasi sama. Semua peserta akan diuji dengan materi dan metode yang sama. Dalam diagram Miller, OSCE ini menempati puncak piramida kedua yaitu shows how, performance assesment untuk profesional.

Disinilah, kita semua berbagi tema. Ada 5 tema yang dibuat oleh team pembuat soal OSCE. Ternyata membuat soal OSCE itu tidak semudah bayangan saya. Kita harus memahami bagaimana target kemampuan yang harus dilakukan oleh peserta ujian. Selain itu, kita harus memaham status orang coba yang menjadi pasien. Bagian akhir kita harus dapat membuat matriks penilaian yang dapat menjadi ceklist obyektivitas penilai. Membuat soal tidak semudah yang kita bayangkan, eh, tidak semudah yang saya bayangkan. Karena harus mensinkronkan materi dan matriks penilaian.

Komponen OSCE yang harus ada adalah 1) Soal Ujian, 2) Penguji, 3)Pelatih Pasien standar (PPS), 4) KOC dan Korlok, 5) Pasien Standar (PS), 6) Manekin & peralatan ujian, 7) Sarana dan Prasarana (laptop, printer, internet dan genset untuk mendukung CBS), 8) Peserta ujian dan 9) Staf pendukung (IT, petugas kebersihan, admin). Saat menguji OSCE, seorang penguji dilarang untuk membawa gadget dan jam tangan agar tidak memungkinkan kebocoran soal. Disamping itu penguji diharapkan tidak mempunyai konflik interest dengan peserta ujian. Yang menarik, Dokter Cholis juga mencontohkan membuat molase pasien luka yang betul-betul mirip seperti aslinya menggunakan bahan yang aman untuk tubuh dan tidak menyebabkan alergi.

Tidak terasa, acara yang berlangsung di Ruang Transit Lantai 3 berakhir pada pukul 15.00 WIB. Alhamdulillah, setelah keluar berkesempatan bertemu dengan adik-adik mahasiswa, Jelly, Bella, Meisya, dan Bunga, yang pada semester I ini masuk ke dalam Grup E.
Bismillah, semoga lancar dan sukses ya Nduk cantik, Aamiin.*^*

🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar asal Kab. Lamongan

Spread the love

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *