Jalan Nordic, Tua Muda Sehat di Alam Merdeka

🦋Izzuki Muhashonah Miftah, Pembelajar Asal Kab. Lamongan

//Segar bugar dan bahagia membuat kita penuh semangat dan kreatif//

Chat whatsapp saya terima pada tanggal 13 Juli 2023, Prof. Imam menyampaikan bahwa Izzuki didapuk menjadi Ketua OC dan Ustadz Arry Azhar sebagai Sekretaris. Topik Nordic Walking yang merupakan hal baru bagi saya membuat saya harus memutar otak lebih keras. Apakah Nordic Walking ini jawaban untuk upaya saya menjadi lebih langsing dan segar bugar? Bismillah….

Tiga narasumber yang berpengalaman dalam ber-Nordic membagi ilmu seputar Nordic dengan lancar dan bahagia. Pak Lukman Kudonarpodo, beliau adalah praktisi dosen di Yogyakarta yang juga Ketua KJNI Yogyakarta memberikan perkenalan singkat mengenai Nordic Walking. Narasumber kedua adalah praktisi bidang kesehatan, dr. Koernia Swa Utomo, Sp.B., FINACS. Dokter yang terkenal dengan nama dr. Onny ini bertugas di RS Haji Surabaya dan saat ini menjadi Ketua Kojanorsa. Narasumber ketiga adalah Prof. Djatmiko Ichsani dari Ketua ITS Nordic Walking Community yang memberikan

Partisipan terdaftar sebanyak 198 orang dan yang hadir dalam kajian malam itu sebanyak 132 orang. Guru besar saat saya berkuliyah di fakultas Kedokteran Universitas Airlangga turut hadir didalamnya, Prof. Dr. dr. Eddy Raharjo, Sp.An(KIC). beserta istri, Prof. Dr. dr. Indri Safitri beserta Prof. Dr. dr. Mukono turut hadir. Guru besar selama KangMas Sapto berkuliyah juga turut meramaikan, Prof. Dr. Danawati. Semua terihat antusias dalam KSJM ke-179 dengan topik Nordic Walking yang menurut Prof. Imam Robandi merupakan kegiatan Nordic Walking Nasional pertama di Indonesia.

Kegiatan ini dibuka oleh Madame Marleen atau Bunda Marlina, IRo-Society Pekanbaru yang bertugas sebagai Among Tamu. Beliau menyapa semua hadirin yang hadir dengan penuh senyum. Madame Marleen menyapa dengan pantun yang tidak pernah ketinggalan dan merupakan ciri khas Madame Marleen. Selanjutnya Ustadz Arry Azhar, IRo-Society Tangerang menyampaikan sambutan sebagai Organizing Commitee, mempersilahkan semua hadirin untuk mengikuti jalan nordic yang merupakan bahan baru dalam IRo-Society dan juga baru untuk kita semua. Dilanjutkan dengan sambutan peserta oleh Ustadz Suwarno, IRo-Society Merauke. Keunikan organisasi yang didirikan oleh Prof. Imam ini adalah keanekaragaman peserta dari Sabang sampai Merauke. Ustadz Suwarno menyampaikan salam hangat dari kota Merauke, Provinsi Papua Selatan untuk semua hadirin. Apresiasi kepada Prof. Imam Robandi juga disampaikan dari Provinsi terbatu di Indonesia saat ini.

Acara dilanjutkan dan dipandu oleh dokter Sarjana, IRo-Society Temanggung sebagai Moderator. dr. Sarjana memperkenalkan ulasan sedikit mengenai Nordic Walking dan narasumber yang akan menjadi fokus pada malam ini. Penyakit degeneratif yang disebabkan oleh pola hidup yang semakin meningkat prevalensinya di Indonesia. Jalan Nordic ini menjadi salah satu solusi mengurangi penyakit degeneratif ini. Jalan Nordic menjadi pilihan bagi yang muda dan tua, karena aman dan murah.

Prof. Imam Robandi memberikan pengantar sebagai keynote Speaker. Beliau menyapa semua tokokh Jalan Nordic yang menjadi narasumber pada malam ini dan semua hadirin. Kegiatan IRo-Society disampaikan oleh Prof. Imam terutama kegiatan KSJM ini. Anggota IRo-Society yang terdiri dari semua kalangan dan seluruh nusantara menjadikan IRo-Society kaya silaturahim. Cerita berawal dari Dewan Profesor ITS menjadi tamu di Universitas Gadjah Mada, saat itu Prof. Imam diberikan tongkat oleh Prof. Baiquni dan diajak berjalan menggunakan dua tongkat dengan jarak cukup jauh. Ternyata dengan jalan nordic ini, lebih berkeringat dibanding saat berjalan biasa. Saat acara di UGM ini, Prof. Djatmiko Ichsani menyampai finish terlebih dahulu dibanding empat profesor ITS lainnya. Sehingga saat berembug di Nepal Van Java, kelima Profesor ITS menginisiasi ITS Nordic Walking Community dan Prof. Imam Robandi sebagai Ketua Dewan Profesor ITS meminta Prof. Djatmiko Ichsani sebagai ketua. Awal kegiatan ITS Nordic Walking Community berkumpul 62 orang terdiri dari akademisi di ITS dan juga dari luar ITS. Kegiatan Jalan Nordic ITS terbagi menjadi dua hari, Sabtu dan Ahad, dan bebas berkumpul di hari apa.

KSJM ke-179, Nordic Walking dalam komunitas IRo-Society

Narasumber pertama adalah Bapak Lukman Kudonarpodo, SH., MIR., beliau seorang dosen di Yogyakarta. Pria lulusan Sarjana Hukum UGM ini memaparkan dengan jelas dan lugas mengenai apa Jalan Nordic itu. Nordic Walking adalah olah raga rekreasi, olah raga yang memberikan kemerdekaan bagi pelakunya. Merdeka secara fisik dan secara psikologic, karena olah raga tidak ada ikatan apapun, tidak ada target dan tidak ada persaingan, tetapi olah raga yang saling memotivasi satu sama lain. Olah raga ini sangat murah dan sederhana, hanya seperti jalan kaki biasa namun menggunakan dua tongkat, yang panjang tongkatnya dapat disesuaikan dengan tubuh masing-masing. Jalan Nordic dapat dilakukan secara mandiri, berkelompok, atau dimanapun dapat menyesuaikan. Olah raga ini memakai 90% dari otot kita, baik otot kaki maupun otot tubuh bagian atas dan merupakan olah raga terbaik kedua setelah berenang. Tampilan video dari Pak Lukman memberikan gambaran kegiatan jalan nordic di alam terbuka, yang dilakukan secara ritmis menggunakan dua tongkat yang diayunkan kiri kanan. Olah raga Nordic Walking ini adalah olah raga low impact, tidak memberikan tekanan yang berat dan menghentak, sehingga cocok untuk pemula dan cocok untuk orang tua. Tampilan video kedua menampilkan kegiatan Nordic Hiking, Nordic Walking yang dilakukan di medan lebih menanjak. Kelompok Sito’s Nordic Walking yang diketuai oleh Bunda Sitoresmi yang berusia 74 tahun, tetapi masih sangat energic. Nordic Walking yang dilakukan di alam yang belum diketahui medannya, disebut Nordic Trekking. Fungsi Nordic Walking bukan hanya untuk olah raga, tetapi juga menjaga keseimbangan tubuh. Semakin bertambah usia, maka semakin berkurang keseimbangan tubuh kita. Fungsi kedua adalah untuk menopang berat badan kita, sehingga lutut lebih awet. Awal mencoba Nordic Walking harus rileks dulu, melangkah biasa seperti berjalan biasa, nikmati, dan betulkan teknik agar lebih manfaat untuk tubuh kita.

Nordic Walking ini dimulai pada tahun 1900-an di daerah Nordic Finlandia. Nordic Walking menjadi lebih populer pada tahun 1990 oleh direktur asosiasi olah raga dan rekreasi sebagai alternatif olah raga pengganti ski pada saat musim panas. Stik Nordic pada awalnya disebut sebagai treking pole yang berkembang menjadi Nordic Pole. Nordic Walking menjadi olah raga yang diteliti dan dikembangkan agar manjadi hasil yang optimal oleh International Nordic Walking Federation (INWF). Dari INWF ini pula muncul pelatih yang profesional untuk Nordic Walking. Nordic Walking dibandingkan dengan berlari dan bersepeda, maka akan terlihat perbedaan kerja otot yaitu Nordic Walking 90%, berlari 50%, bersepeda 45%. Nordic Walking dapat digunakan untuk mempertahankan otot bagi orang tua agar tidak bertambah menurun. Menurut penelitian, permbakaran kalori pada Nordic Walking ini lebih besar 20% – 60% tergantung cara berjalan dibanding dengan lainnya. Dengan Nordic Walking, berjalan menjadi lebih ringan dan postur tubuh menjadi jauh lebih baik. Pada saat menggunakan kedua tongkat untuk berjalan, postur tubuh harus posisi tegak dan tulang belakang akan lebih kuat. Saat Nordic Walking terjadi traksi (dorongan) sehingga (tambahin ya) slide fungsi.

Cara menggunakan stik nordic, saat berjalan, tongkat diayunkan sesuai dengan langkah kaki. Beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pejalan Nordic adalah tidak melakukan ayunan tongkat ke belakang. Ayunan ke depan dan ayunan ke belakang dilakukan secara ritmis agar otot tubuh bagian atas terlatih (tertarik) dengan baik. Kesalahan kedua adalah tangan dan siku terlalu ditekuk bahkan ada yang sampai 90 derajat. Idealnya adalah tangan dan siku lurus. Kesalahan ketiga adalah pole dijejakkan kebawah, saat berjalan nordic pole atau tongkat harus diarahkan ke belakang. Nordic Walking yang optimal membuat sudut antara lengan atas dan badan menjadi 45 derajat dengan tangan dan siku lurus ke depan maupun ke belakang.

Setting Stik Nordic perlu dilakukan saat memulai kegiatan Nordic Walking ini. Berbagai variasi model nordic pole dapat meneyesuaikan setting yang dibutuhkan untuk masing-masing orang. Ukuran Nordic pole disesuaikan dengan posisi berdiri dengan siku menekuk 90 derajat sambil memegang Nordic pole. Video penutup dari Pak Lukman menjelaskan belajar teknik jalan Nordic yang standar/ideal yaitu badan tegap, langkah ritmis, ayunan lengan usahakan sampai ke belakang (sampai otot terasa tertarik ke belakang). Posisi stik miring ke belakang. Saat memegang stik, jangan terlalu ketat dan bahkan waktu ayunan ke belakang genggaman dilonggarkan.

Narasumber kedua adalah dr. Koernia Swa Utomo, Sp.B., FINACS. yang lebih tenar dipanggil dokter Onny. Beliau mengabdi di RS Haji Surabaya sebagai dokter bedah. Pemaparan beliau mengenai aspek kesehatan pada jalan Nordic. Sebelumnya, dr. Onny menyampaikan Komunitas Jalan Nordic Surabaya yang disingkat dengan Kojanorsa ini diawal berdiri mempunyai anggota 21 orang, dan saat ini sudah menjadi 100 orang anggota Kojanorsa. Berbeda dengan KJNI Yogyakarta yang mempunyai seragam keren, di Surabaya berbagai seragam masuk dalam Kojanorsa, belum mempunyai seragam khusus, yang terpenting adalah kebersamaan. Saat awal Nordic Walking hanya menggunakan salju, tetapi dengan berjalannya waktu, berkembang menjadi seperti saat ini, tanpa harus ada salju. Nordic Walking mempunyai persamaan dengan walking with pole, walking with sticks, pole walking, ski walking, exerstriding, balance walking, dan summer skiing. Semua kegiatan diatas sama menggunakan tongkat. Pembakaran energi lebih besar karena proses ayunan stik ke depan dan ke belakang. Saat berNordic Walking akan terjadi perbaikan cardiorespiratory pelaku Nordic Walking. Otot kaki dan tangan, otot dada, otot punggung akan mengalami perbaikan selaras dengan perbaikan otot jantung. Kegiatan otot jantung yang meningkat akan meningkatkan heart rate sebesar 7 – 15 x/menit. Respiratory lebih baik, karena otot dada lebih baik, dan suply oksigen lebih besar, yang berakibat pembakaran lemak dan protein. Heart rate maksimal akan mudah tercapai sehingga pada saat jalan menanjak akan lebih dapat menyesuaikan lagi. Pembakaran kalori Nordic Walking ini akan mencapai 20 – 25% dibandingkan dengan berjalan biasa tanpa stik. Glucose yang ada didalam tubuh dapat terbuang lebih banyak, tidak seperti saat rutin kita, misal memasak. Kegiatan memasak dapat dikenali oleh sistem metabolisme menjadi kegiatan rutin yang tidak membakar kalori dengan baik. Nordic Walking ini merupakan olah raga low impact, mengurangi beban sendi lutut, kaki, pinggul, dan dapat menurunkan risiko tulang belakang. Nordic Walking dapat dikatakan aman dilakukan untuk orang dengan nyeri sendi terutama untuk sendi antar tulang belakang. Dengan Nordic Walking, cara berjalan akan lebih tegak sehingga beban 5 ton dari tubuh kita dapat dikurangi dengan adanya Nordic Walking ini. Sebelum melakukan Nordic Walking, dilakukan pemanasan terlebih dahulu, agar selama melakukan Nordic Walking dapat berjalan dengan aman.

Kekuatan otot saat ber Nordic Walking meningkat sebesar 36%. Seseorang yang melakukan Nordic Walking aman untuk orang dengan masalah ringan irama jantung. Cardiorespiratory value dapat menjadi lebih baik sehingga cocok untuk orang tua. Nordic Walking ini dapat memperbaiki postur tubuh kita, mengembalikan seperti saat lahir posisi postur tubuh sempurna. Saat melakukan Nordic Walking, kaki dan tubuh kita akan berjalan secara seimbang kanan dan kiri. Ayunan tongkat ke belakang harus melewati calcaneus sehingga otot bergerak lebih baik. Pada orang dengan gangguan (penyempitan) pembuluh darah perifer, yang merasakan nyeri saat berjalan, dengan tongkat nordic akan berjalan lebih baik dan nyeri pada persendian akan berkurang.

Olah raga Nordic Walking ini menggunakan tongkat yang mempunyai per yang menjadi peredam saat digunakan. Penggunaan tongkat Nordic Walking ini perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan kesemutan dan kemeng pada tangan kita. Lepaskan cengkraman pada tongkat saat ayunan ke belakang untuk mendapatkan hasil yang baik.

Narasumber ketiga adalah seorang Profesor ITS, Prof. Djatmiko Ichsani, beliau adalah Ketua ITS Nordic Walking Community yang saat ini disebut dengan KOBARSENO (Komunitas Berjalan Nordic Sepuluh Nopember). Beliau didapuk sebagai ketua Nordic Walking di ITS oleh ketua Dewan Profesor ITS ini tanpa persiapan, bukan karena pintar ber-Nordic, tetapi karena saat di Yogyakarta dalam kondisi Osteoarthritis sehingga menyampai finish terlebih dahulu dengan menaik mobil golf. Hahaha, ada ada saja Prof. Imam ini.

https://youtube.com/shorts/IF9MJECg3Fs

Pekerjaan kita selanjutnya adalah membuka wadah organisasi Nordic Walking di masing-masing tempat kita bertinggal. Saya bertinggal di Kab. Probolinggo, saat ini mempunyai 9 orang teman yang berjalan nordic, meskipun kita berlatih belum konsisten bersama, tetapi masing-masing dari kita sudah memulai Nordic Walking ini semampu yang kita dapat lakukan. Komunikasi dengan Komunitas Jalan Nordic di Indonesia terus berlanjut sampai saat ini. Bunda Titik Rahmawati, Yogyakarta yang saat ini bertinggal di Sidoarjo memberikan banyak input kepada kami di daerah terkait Nordic Walking ini. Salah satu cara komunikasi adalah dengan mengirim video peregangan bioenergy Nordic, yang telah dikembangkan oleh dr. Onny, dan diperagakan oleh Bapak Lukman Kudonarpodo.

Terima kasih Prof. Imam telah memperkenalkan kita kepada Nordic Walking. Terima kasih Pak Lukman Kudonarpodo, dr. Onny Koernia Swa Utomo, Sp.B., FINACS., dan Prof. Dr. Eng. Djatmiko Ichsani. Semoga rakyat Indonesia semakin segar bugar dan berkualitas jiwa raga. Aamiin.

_____
Kraksaan, 01 September 2023

Spread the love

14 Comments

  1. Pramita

    Terimakasih dokter selalu menginspirasi kita

  2. Aas

    Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh.
    Ma sya Allah, terima kasih Bu Dokter penjelasanya. Sehat selalu Prof. Imam, Bu Dokter Izzuki.

    • admin

      Waalaikum salam Teh Aas dear,
      Aamiin
      segar bugar selalu untuk Teh Aas dan keluarga.
      barokallah

  3. Terima kasih dr. Izzuki sudah berbagi, sangat bermanfaat. Ini perlu dibaca ulang. Semoga sehat segar bugar dengan menggubakan Nordic. Dakam sehat dari Kota Bukittinggi

    • admin

      Bersemangat Amak dear, ayooo tetap semangat, meskipun sendirian, tetap jalan saja, hahaha

  4. NurAini

    Terimakasih Bu dokter Izzuki sangat bermanfaat

  5. Tulisan luar biasa, runtun, enak di baca. MasyaAllah panjang sekali, keren. Terima kasih dr. Izzuki, artikel ini menjadi pencerahan dan spirit untuk kita tetap semangat berlatih Nordic Walking. Balikpapan yang baru memiliki Stik Nordik baru 4 orang. Salam sehat segar bugar selalu, dr. Izzuki.

  6. Terima kasih Bu dokter. Saya jadi menahu tentang Nordic walking. Maklum saat itu saya sedang di Hong Kong, saya hanya mengikuti zoom sebentar karena jaringan bermasalah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *