FKPS dan Kec. Kotaanyar Bersinergi Meningkatkan ODF dan Mencegah Stunting

🦋Izzuki Muhashonah Miftah, Pembelajar Asal Kab. Lamongan

Hari Selasa, tanggal 13 September 2023, Forum Sehat kab. Probolinggo yang dalam hal ini adalah Forum Kabupaten Probolinggo Sehat (FKPS) mengadakan rapat koordinasi lintas sektor terkait pembuatan jamban sehat dan pencegahan stunting. Pembuatan jamban sehat yang diinisiasi oleh FKPS ini merupakan kegiatan meningkatkan cakupan ODF Kab. Probolinggo tahun kedua setelah tahun pertama yang menjadi pilot project adalah Kecamatan Pakuniran.

Forum komunikasi yang digagas oleh Ketua FKPS, Dr. dr. Mirrah Samiyah, M.Kes. dan bertempat di ruang kerja Pak Camat Kec. Kotaanyar. Hadir dalam pertemuan ini adalah Bapak Hari Pribadi, Camat Kecamatan Kotaanyar, Pak Sekcam, Bidang Kesra, Ibu Azkiyatun (Kepala Puskesmas Kotaanyar), Ibu Ummi (PLKB), Wakil ketua FKPS, sekretariat FKPS, Wakil ketua FKKS Kec. Kotaanyar, dan perwakilan dari CSR POMI.

Ketua FKPS dalam kesempatan ini menghimbau kegiatan yang meningkatkan cakupan ODF dan menurunkan angka stunting harus diupayakan dan disinergikan dengan semua pihak yang berperan. Harapannya, FKPS semakin terlibat dan berpartisipasi dan aktif berkolaborasi untuk meningkatkan kesehatan masayarakat. Ketua FKPS menyerahkan dana pembuatan jamban sehat kepada Pak Camat Kotaanyar, dengan pelaksaan sepenuhnya diserahkan kepada Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) Kec. Kotaanyar.

Kepala Puskesmas Kotaanyar menyampaikan data mengenai ODF dan stunting kecamatan. Cakupan ODF di Kecamatan Kotaanyar sudah cukup tinggi, ada 4 desa dengan ODF 90%, sedangkan 9 Desa yang lain masih dalam proses mengejar ketertinggalan. Pun begitu dengan angka stunting di Kecamatan Kotaanyar yang menjadi nomor satu tertinggi di Kabupaten Probolinggo. Puskemas Kotaanyar telah melakukan identifikasi cara pemeriksaan antropometri di semua posyandu yang ada, sehingga hasil pemeriksaan dari alat antropometri dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya. Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita sebagai program dari Gizi Dinas Kesehatan juga dilakukan, tetapi memang tidak dapat menurunkan angka stunting dengan cepat. Harapannya dapat difasilitasi peningkatan kapasitas kader, ibu hamil dan calon ibu di Kec. Kotaanyar ini.

Wakil ketua FKPS, dr. Izzuki menyampaikan, masalah ODF dan stunting ini erat kaitannya dengan perilaku masyarakat. Untuk ODF, sebanyak apapun jamban yang disiapkan, tetapi perilaku tidak kita rubah pelan-pelan akan tidak banyak manfaatnya. Sedangkan target kita untuk stunting adalah mencegah stunting terjadi lagi. Kita tidak dapat menurunkan angka stunting dalam waktu dekat, karena cakupan stunting ini akan berakhir setelah anak berusia lima tahun. Jadi, bagaimana cara kita mencegah stunting ini? Dimulai dari menyiapkan calon ibu yang baik, ibu hamil yang sehat dan cukup nutrisi, sampai menjaga bayi-bayi kita agar mendapat asupan gizi cukup terutama untuk pertumbuhan otak dalam 1000 HPK. Masa kritis bayi dan anak kita adalah saat 1000 Hari Pertama Kelahiran (1000 HPK) dimulai dari dimulainya konsepsi sampai anak berusia dua tahun. Hal ini yang harus kita kelola dengan baik, sinergisitas seluruh stake holder dalam mencegah stunting. Dinas kesehatan melalui puskesmas setempat dapat mengaktifkan kembali posyandu remaja yang terbukti bermanfaat. Dinas pendidikan memberikan edukasi dan meningkatkan taraf pendidikan warga. Kementrian agama mengatur agar pernikahan dini tidak terjadi lagi. Dinas Pertanian memberikan pelajaran bagaimana memanfaatkan pekarangan rumah sehingga dapat diisi dengan tanaman sayur dan buah keluarga. Mengingat halaman rumah terlihat luas belum dimanfaatkan dengan baik. Semua stake holder dan semua UPT dinas di kecamatan dapat terlibat aktif.

Semoga kegiatan FKPS berkolaborasi dengan Kecamatan dan juga CSR PT. POMI dapat berjalan lancar dan sukses, dapat meningkatkan cakupan ODF dan merubah perilaku masyarakat dalam menggunakan jamban, serta dapat mencegah stunting dan angka tidak bertambah dan menurun dengan seiring perjalanan waktu.
Bismillah… biridhallahi.*^*