Bahagia Itu Sederhana

🦋Izzuki Muhashonah Miftah, Pembelajar asal Kab. Lamongan

Pagi ini, 21 September 2023, alarm berbunyi sangat nyaring, membuat saya dan teman tidur saya melompat kaget. Cuaca masih terasa dingin menusuk kulit, meskipun musim bediding sudah selesai, tapi karena sinar mentari belum menampakkan sinar, masih terasa kelembutan malam yang dingin. Bergegas saya bersiap diri, menunaikan ibadah wajib dan bersiap untuk menuju Surabaya, rapat di kampus dan konsul progres tesis.

Sengaja hari ini saya menaik bus patas Surabaya, sehingga KangMas harus mengantarkan ke terminal. Perjalanan ke kota Probolinggo menempuh jarak sekitar 28 km dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. High way membuat perjalanan kami lancar dan kurang dari 50 menit sudah menyampai di terminal. Dan tara… Alhamdulillah, saya dipertemukan dengan bus Patas Ladju dari Bondowoso. Itu berarti selanjutnya, saya tidak perlu diantar ke terminal kota, karena bus Ladju melewati Kraksaan, tempat saya bertinggal. Nomor pak Kondektur sudah saya kantongin. Semoga perjalanan selanjutnya mudah, lancar dan selamat. Aamiin.

Alhamdulillah, seperti yang terlihat dalam foto, saya mendapatkan tempat duduk bagian depan, persis dibelakang pak Sopir. Bus melaju dengan tenang namun pasti. Terlihat kecepatan bus dalam speedometer adalah 100 km/jam. Tapi betul, saya tidak merasa kalau bus patas ini melaju kencang, bahkan saya merasa bus ini pelan bingits. Dengan membayar Rp 60.000,- bus membawa saya dengan selamat sampai terminal Purabaya Surabaya atau terminal Bungurasih.

Alhamdulillah, perjalanan Probolinggo Purabaya memakan waktu cukup 1 jam. Terminal Purabaya di pagi hari terlihat cukup sibuk. Saya menyengaja menaik GoBis, Surabaya Bus yang tukang parkir menyebut dengan Tayo. GoBis ini berangkat setiap 10 menit. Bapak Ibu Saudara dan Sahabat semua tidak perlu khawatir, karena GoBis ini konsisten berangkat, ada ataupun tanpa ada penumpang. GoBis ini mempunyai jurusan Purabaya – Rajawali atau biasa dikenal dengan Jembatan Merah.

Mbak Alya, helper GoBis memberitahukan kalau jam operasional GoBis adalah mulai pukul 05.30 dan berakhir pukul 20.30 WIB setiap hari. GoBis yang saya tumpangi sampai di terminal Joyoboyo, saya diarahkan oleh mbak Alya menaik kendaraan Wirawiri Suroboyo. Sebuah kendaraan pengganti bemo jaman dulu kala. Saya menaik Wirawiri Suroboyo dengan nyaman, tidak perlu berdesakan dan tentunya ber-AC jadi adem nyeeesss.

Satu kendaraan Wirawiri Suroboyo mempunyai satu sopir dan satu helper, helper Wirawiri seorang perempuan muda, seperti mbak Alya yang sangat cekatan menerima tiket transit ataupun pembayaran tiket baru. Oh iya sahabat, untuk satu tiket GoBis ataupun Wirawiri Suroboyo ini seharga Rp 5.000,- untuk umum, dan Rp 2.500,- untuk pelajar dan mahasiswa. Cara pembayaran melalui QRIS atau tap e-money, tidak ada pembayaran tunai. Satu tiket berlaku selama dua jam, transit berkali-kali asal tidak sampai melebihi dua jam, tidak perlu membayar tiket ulang.

Potret kendaraan umum Surabaya yang saya alami pagi ini dapat dijadikan bench mark untuk kota-kota lain. Bus dan kendaraan nyaman untuk konsumen dan cukup memanjakan konsumen. Harga murah dan terjangkau. Hanya dengan Rp 5.000,- dapat keliling Surabaya selama dua jam. Semoga armada dan jurusan di Surabaya ini ditambah sehingga kemanapun konsumen membutuhkan, ada kendaraan umum yang memadai.

Agenda pagi ini adalah rapat di kampus FK Unesa. Saya mengabdikan diri di FK Unesa sejak tahun ini, 50 mahasiswa perdana setelah perjuangan membuka FK diterima oleh Kemendikti. Selamat Unesa, FK Unesa akhirnya terwujud. Semoga semua berjalan lancar dan sukses. Anak didik menjadi dokter yang handal dan bermartabat. Aamiin.*^*