Banda Aceh, 02 Desember 2023. Prof. Imam Robandi, Ketua Dewan Profesor ITS, terpilih sebagai wakil ketua Umum Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) saat Kongres IV FDBGI berlangsung. Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, M.T. sebagai wakil ketua mendampingi Prof. Dr. Abubakar Karim, M.S., USK yang menjadi ketua umum FDGBI periode tahun 2023 – 2025 menggantikan Prof. Arief Anshory Yusuf (Universitas Padjadjaran). Dalam kepengurusan sebelumnya, Prof. Imam Robandi yang juga Founder IRo-Society menjadi pengawas FDGBI. Prof. Imam Robandi yang semestinya berada di Banda Aceh saat Kongres IV terpaksa harus mengikuti kegiatan Kongres dari Surabaya, karena tidak mendapatkan tiket pergi ke Banda Aceh. Semoga salah satu tujuan FDGBI mengembangkan pemikiran dan gagasan Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung kesejahteraan bangsa dan umat manusia terwujud dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
Tema yang diusung dalam Kongres IV FDGBI ini adalah “Sinergi Sektor Pendidikan Tinggi dalam Pencapaian Indonesia Emas 2045”. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 30 November sampai 03 Desember 2023 ini bertempat di Universitas Syah Kuala (USK), Banda Aceh. Kongres FDGBI ini dihadiri oleh puluhan Guru Besar dari 28 kampus dari seluruh Indonesia. Selain itu juga dihadiri perwakilan dari Majelis Profesor Negara, salah satunya adalah Ketua Majelis Profesor Negara Malaysia. Kegiatan ini diterima baik oleh Pj. Gubernur Banda Aceh dan Rektor USK.

Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) yang dibentuk di Yogyakarta pada tanggal 4 Agustus 2017 silam ini mempunyai peran penting dalam menyinergikan pemikiran dan gagasan strategis Guru Besar demi mendukung pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia. Lembaga yang beranggotakan para Guru Besar dari Berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia ini diresmikan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Pendidikan Tinggi pada saat itu yaitu oleh Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M. Sc., Ph. D.
Dalam Kongres IV FDGBI ini muncul beberapa isu antara lain isu 1) Kebhinekaan Indonesia, ke-khas-an daerah dan ketimpangan sumberdaya, 2) Akses Masyarakat ke Perguruan Tinggi masih rendah, timpang dengan kualitas yang sub-optimal, 3) Tanpa penguatan SDM melalui sinergi sektor perguruan tinggi, bonus demografi tidak akan membawa kita menjadi negara maju di tahun 2045, dan kita akan menjadi “tua sebelum kaya”, 4) Neoliberalisme dalam pendidikan tinggi diwujudkan dalam otonomi dengan lepas tangannya negara, dari 20%,
anggaran pendidikan tinggi hanya 0.6% dari APBN, 5) Perangkingan perguruan tinggi menjadikan kampus salah fokus dan melupakan sinergi, serta 6) Selain pendidikan, sektor kesehatan (misalnya stunting) masih menghantui agenda peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Isu yang muncul dalam Kongres IV FDGBI ini akan terakomodasi dengan baik karena FDGBI mempunyai potensi intelektualitas, leadership, inklusivitas dan heterogenitas karena beranggotakan para Profesor dari berbagai Perguruan Tinggi dari Seluruh Indonesia. Kekuatan dari FDGBI ini akan menjadi Agent of Reforms untuk Pendidikan tinggi di Indonesia.
Sesuai dengan tujuan menjadi Agent of Reforms, Prof. Imam Robandi merupakan sosok yang tepat dalam hal ini. Dalam proses yang dilalui oleh Prof. Imam Robandi, beliau sudah mengaplikasikan kebinekaan Indonesia untuk IRo-Society dan sudah memberdayakan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang tergabung dalam IRo-Society menjadi lebih melek dalam Kampus Merdeka Merdeka Belajar. IRo-Soceity yang beranggotakan pembelajar dari seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke yang terus belajar mengupgrade diri dibawah bimbingan Prof. Imam Robandi.
Selamat mengemban tugas kepada Prof. Dr. Abubakar Karim, M.S. dan Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, M.T. sebagai ketua dan wakil ketua FDGBI periode tahun 2023 – 2025. Kontributor: Humas FDGBI
Sukses untuk FDGBI
Aamiin
Terima kasih Ustadz