Posyandu Remaja

🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar asal kab. Lamongan

Posyandu Remaja yang merupakan program dari kementrian kesehatan di bidang remaja sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap generasi muda . Posyandu remaja adalah kegiatan berbasis kesehatan yang diperuntukkan khusus untuk remaja. Kegiatan ini akan membahas segala sesuatu mengenai kesehatan fisik dan mental dengan tujuan membantu perkembangan remaja serta mendampingi para remaja menghadapi fase-fase krusial dalam hidup. Kegiatan posyandu Remaja di SMA Al Amin dilakukan pada hari Jum’at tanggal 04 Agustus 2023 bertempat di ruang aula utara Pondok Pesantren Al Amin Tunggul Paciran Lamongan dengan inisiasi dilakukan oleh kader Desa Tunggul. Ketua Yayasan yang diwakili oleh Ibu Aminatus Salamah, SPd. menyambut baik kegiatan posyandu remaja bersama Bapak Kepala Sekolah SMA Al Amin. Bapak Ibu guru mendampingi para siswa dan siswi dalam menyiapkan keperluan terkait posyandu remaja agar berjalan lancar dan sukses.

Remaja menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 25 tahun 2014 adalah kelompok usia 10 – 18 tahun. Target peserta adalah siswa siswi kelas XII yang dalam waktu dekat akan lulus dan beralih ke jenjang lebih tinggi. Total jumlah peserta laki laki dan perempuan adalah 49 anak. Selama kegiatan Posyandu Remaja, siswa akan melalui lima meja dengan tertib sebagai alur pelaksanaan. Meja pertama adalah meja pendaftaran, di sini para siswa diminta untuk mengisi daftar hadir dan mengisi kuisioner terkait dengan kecerdasan majemuk (berbagai macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang) serta dilakukan identifikasi keluhan dan permasalahan yang terjadi.

Meja kedua dan ketiga adalah tempat pengukuran. Pengukuran yang dilakukan adalah penimbangan berat badan (BB), pengukuran tinggi badan (TB), pengukuran tekanan darah, pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan lingkar perut, pengecekan anemia pada remaja putri sesuai indikasi klinis. Hasil pemeriksaan meja kedua dan ketiga didapatkan indeks massa tubuh (IMT) yang menjadikan tolok ukur status gizi remaja apakah berada di posisi underweight, normoweight, overweight, dan obesitas? Apabila didapatkan hasil yang tidak normal pada kegiatan di meja kedua dan ketiga ini, siswa siswi akan di rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat sesuai indikasi. Semua hasil pengukuran yang dilakukan dicatat oleh kader kesehatan desa di buku pemantauan kesehatan remaja.

Meja keempat adalah meja pelayanan kesehatan. Hasil pengukuran dan pencatatan permasalahan di meja sebelumnya akan ditindaklanjuti di meja keempat sesuai dengan permasalahan yang ditemui. Kegiatan meja keempat meliputi konseling, pemberian tablet penambah darah atau vitamin, penjelasan hasil kuisioner kecerdaaan majemuk, serta persiapan merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan. Alur terakhir adalah kegiatan KIE yang dilakukan oleh kader kesehatan. Kegiatan KIE yang dilakukan meliputi penyuluhan kesehatan, pemutaran film kesehatan, bedah buku dan penguatan ketrampilan untuk remaja (ketrampilan tangan, ketrampilan berwirausaha dan lain-lain) serta diadakan senam atau peregangan.

Pembekalan kepada remaja mengenai keterampilan hidup sehat menjadi tujuan utama dari Posyandu Remaja ini. Tujuan lainnya adalah sebagai tindak lanjut dari screening kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas. Intervensi lanjutan dari kegiatan screening kesehatan Rematri (remaja putri) dalam rangka kegiatan pencegahan dan penurunan stunting TPK desa Tunggul dan mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi remaja terutama remaja putri dalam rangka kegiatan Seribu Hari Pertama Kelahiran (1000 HPK). Status gizi remaja sangat dibutuhkan untuk suksesnya 1000 HPK. Status gizi perempuan baik sebelum hamil hingga menyusui juga perlu diperhatikan karena sangat mempengaruhi status gizi anak yang dikandung kelak.

Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan masa awal kehidupan mulai saat terbentuk janin di dalam kandungan (270 hari) hingga dua tahun pertama kehidupan (730 hari). Masa 1000 HPK ini merupakan golden period, saat terbentuknya organ penting untuk menjadi manusia seutuhnya. Saat di dalam kandungan, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru, dan tulang mulai terbentuk dan berkembang dilanjutkan masa dua tahun setelah kelahiran. Anak membutuhkan asupan nutrisi yang bagus dan lengkap untuk perkembangan fisik dan kognitif. Masa 1000 HPK sangat penting karena pada masa itu kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat dan berdampak besar terhadap kualitas dan kesehatan generasi pada masa yang akan datang. Pada masa 1000 HPK asupan gizi perlu diperhatikan mulai dari calon pengantin, calon ibu, janin hingga anak. Apabila asupan gizinya kurang maka berpotensi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, contohnya timbul penyakit tidak menular, pertumbuhan kognitif terhambat sehingga kurang cerdas dan kompetitif, gangguan pertumbuhan tinggi badan sehingga bersiko pendek bahkan stunting.

Posyandu Remaja dapat menjadi ajang pendidikan keterampilan hidup sehat, mempersiapkan generasi muda yang cerdas dan kompetitif serta inovatif. Mari kita tingkatkan kepedulian kita kepada generasi akan datang dengan mempersiapkan remaja yang ada saat ini dengan sebaik-baik persiapan. Mempersiapkan remaja menjadi remaja yang sadar akan keterampilan hidup sehat, sadar akan kesehatan reproduksi remaja, sadar akan perilaku lain yang bermanfaat untuk kehidupan mendatang.

Surabaya, 09 Agustus 2023