Peserta Tersembunyi

Peserta Tersembunyi

//Alhamdulillah alaa kulli hal//

Niat hati bertemu dengan sahabat IRo-society di Hotel Santika Gubeng sudah tidak terbendung. Keinginan berjumpa dengan Teh Nida harus segera dieksekusi pagi ini. Rencana malam kami saling bertemu muka, tinggallah rencana. Karena saya dengan segera membelokkan jadwal menjadi pagi ini bertemu. Segera saya menanyakan kepada Teh Nida, “pukul berapa sesi pagi ini berakhir?” Teh Nida merespon bahwa sesi yang akan dibawakan Prof. Imam Robandi adalah pukul 10.00 – 17.00. Waw, Prof. Imam memberikan materi secara marathon. Saya segera memberi kabar kepada Teh Nida bahwa saya akan menjumpai Prof. Imam Robandi dan juga Teh Nida pada waktu jeda istirahat siang. Karena malam hari pasti akan menjadi repot dan tidak dapat bertemu dengan Prof. Imam.

Dokumen Izzuki: Foto bersama Prof. Imam Robandi dan Prof. Agus Rubiyanto di Santika Gubeng (2022)

Saya memesan gocar dengan segera menuju Hotel Santika Gubeng. Lima menit berselang sopir gocar sampai di Wisma Kalikepiting dengan selamat, dan saya segera menaik mobil gocar dengan membawa buah tangan untuk Prof. Imam dan sahabat IRo yang berasal dari Bandung. Perjalanan dengan gocar membutuhkan waktu 25 menit. Sesampai di hotel, saya menanya kepada security di lobi hotel, “dimana tempat dilaksanakan workshop kepenulisan?” Bapak Security memberikan informasi dengan jelas, bahwa workshop dilaksanakan di lantai 3.

Segera saya menuju lantai 3 dan menunggu Teh Nida. Saya menduduki kursi di depan ruang Workshop Penulisan dan menghubungi Teh Nida bahwa saya sudah menunggu didepan ruang workshop. Tidak terduga, ternyata Teh Nida telah meminta ijin kepada penyelenggara workshop kepenulisan, yaitu Pak Agus Wijaya, yang merupakan founder Brilian Publisher dan dosen Universitas Surabaya (UBAYA) untuk mengajak saya masuk ke ruang workshop. 

Teh Nida menjumpai saya di lobi lantai 3. Kami berpelukan lama, seakan-akan kami adalah teman yang sudah sangat lama tidak berjumpa. Kita saling beruluk salam dan saling melepas haru, karena kami adalah bukti persahabatan dan silaturahmi yang terus dipupuk oleh Guru kami, Prof. Imam Robandi melalui IRo-Society. Kami belum pernah bertemu muka secara offline, kali ini adalah kali pertama kali berjumpa dan kami bertemu muka. Selama menjadi santri Prof. Imam, kami bertemu dan bertegur sapa melalui zoom meeting dan juga grup whatsapp. Segera Teh Nida menyampaikan, kalau sudah diijinkan panitia untuk mengajak saya masuk ke ruang workshop. Dan, taraaa… saya diajak masuk ke dalam ruang workshop dan digandeng Teh Nida. 

Ucapan salam kami tahan, saat memasuki ruangan, karena Prof. Imam, Guru kami sedang menyampaikan materi yang sangat istimewa. Saya hanya menyampaikan dalam di dalam hati, berharap semua yang berada dalam ruang workshop senantiasa mendapat keselamatan dan keberkahan dalam hidup. Dengan khusyuk, saya turut mendengarkan uraian Prof. Imam Robandi dalam workshop penulisan tersebut. 

Dokumen Izzuki: Foto saat Workshop Nasional Menulis dan Menjadi Editor Buku (2022)

Saat ada kesempatan jeda, pak Agus Wijaya, yang asalnya berasal dari Bali dengan nama lahir I Gede Mas Agus Wijaya, menyampaikan dalam forum akan kedatangan saya, sebagai santri Prof. Imam Robandi. Dan saat semua orang meminta saya melepas masker, saya bersuara menyapa Prof. Imam dengan salam dan sapa. Suara khas saya yang besar dan serak-serak basah bahkan cenderung becek langsung membuat Prof. Imam mengenali saya dengan baik tanpa harus membuka masker. Alhamdulillah, saya bersyukur, Prof. Imam mengenali saya hanya dengan suara, meskipun hanya hitungan jari tangan kesempatan saya bertemu dengan Prof. Imam. 

Kesempatan mendengarkan asupan yang diberikan oleh Prof. Imam secara langsung membuat saya merasa teraduk-aduk pikiran dan perasaan saya. Bagaimana Prof. Imam menjelaskan dan menggambarkan betapa pentingnya tulisan itu? Sejarah tidak akan menjadi sejarah kalau tidak ada tulisan mengenai sejarah tersebut. Semoga saya pribadi dapat berkontribusi menorehkan sejarah, minimal adalah sejarah diri saya sendiri.

Saya berjumpa dengan para Profesor dan akademisi dan juga penulis hebat di Indonesia. Selain berjumpa dengan Prof. Imam Robandi, saya bersapa dengan Prof. Agus Rubiyanto, Guru Besar ITS yang menjabat sebagai Rektor ITK. Saya dapat berkenalan dengan Prof. Tri Gunarsih dari Yogyakarta. Semua sangat menginspirasi saya.***

🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar asal Kab. Lamongan
Tulisan ini ditulis pada tanggal 19 Agustus 2022

Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *