🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar Asal Kab. Lamongan –
Gedung Reseach Center terlihat menjulang tinggi diantara gedung sekitarnya. Hari Kamis, tanggal 30 Mei 2024, kami dari Yayasan Pendidikan Al Amin mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan yang digagas oleh dari Ketua Dewan Profesor ITS, Prof. Imam Robandi, Serasehan Dewan Profesor ITS dengan judul Evaluasi Merdeka Belajar untuk Usaha Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia. Pertemuan tiga jam ini membahas mengenai bagaimana Kurikulum Merdeka Belajar lahir, kendala serta tantangannya. Narasumber keren dari berbagai universitas di Indonesia yang memberikan input adalah Prof. Harkristuti Harkrisnowo (Guru Besar Fakultas Hukum, Universitas Indonesia), Prof. Fuad Abdul Hamid (Guru Besar Pendidikan dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia), Prof. Suyanto (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Yogyakarta) dan Prof. Renanto (Guru Besar Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).

Ketua Dewan Profesor ITS (DP ITS), Prof. Imam Robandi mengawali sambutan dengan menyanyi My Way dari Frank Sinatra yang diikuti alunan keyboard oleh yunior beliau di Fakultas Teknik Elektro ITS. Masyaa Allah, lagu My Way membuka serasehan dan berhasil membuat hadirin berpikir, apakah betul ini jalan yang diambil? Yes, it was my way, membuat kualitas pendidikan Indonesia meningkat dengan apapun kurikulumnya.
Tantangan Belajar di Luar Kampus
Para narasumber dalam pidatonya menyampaikan manfaat sekaligus tantangan dan ancaman PT dalam menerapkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini. Beberapa manfaat yang cukup besar dan dapat dirasakan oleh perguruan tinggi (PT) seperti fleksibilitas dalam kurikulum dan kesempatan mencreate pembelajaran. Kampus merdeka membuka kesempatan mahasiswa mengeksplorasi minat dan bakatnya diluar kampus. Hanya beberapa menimbulkan masalah kebingungan karena kebebasan tidak selamanya membuat keindahan. Manfaat ini diikuti dengan ancaman yang membuat PT harus segera beradaptasi dengan kebijakan yang ada.
Beberapa mahasiswa yang mengikuti kegiatan merdeka belajar yang seharusnya memilih materi sesuai dengan keilmuan yang dipelajari, ternyata memilih hal lain yang tidak ada hubungannya dengan keilmuan yang sedang dipelajari. Kesempatan belajar di luar kampus terbuka luas dengan kurikulum yang fleksibel, tetapi terbentur dengan quality control dan model evaluasi kompetensi mahasiswa. Siapa yang akan melakukan evaluasi saat melakukan kegiatan di luar kampus? Apakah evaluator sudah diberikan pelatihan sepertii evaluator di PT? Siapa yang menyiapkan modul quality control nya? Siapa yang melakukan Quality control? Namun pada kesempatan MBKM ini akan memberikan kemudahan pada PT untuk membuka prodi baru. Apakah hal ini sudah betul-betul terjadi?

Merdeka Belajar memberikan banyak impact kepada PT. Kurikulum yang fleksibel membuat mahasiswa dapat memilih hal lain yang dapat dikonversikan dengan satuan kredit semester (SKS) mata kuliah tertentu. Mata kuliah yang tidak wajib dapat digantikan dengan belajar diluar kampus. Hal ini menyebabkan dosen mata kuliah tertentu menjadi hilang dan tergantikan dengan kegiatan diluar kampus. Kebijakan akademik yang berubah membuat PT melakukan adaptasi dengan cepat. Perubahan yang cepat tidak dibarengi dengan pembiayaan dan fasilitas serta sistem monitoring dan evaluasi yang harus dilakukan oleh PT dan pemerintah. Pemilihan kegiatan kampus merdeka sangat bervariasi dan belum maksimal dalam dukungan. Pilihan mitra di kota besar tidak menjadi kendala, tetapi bagaimana dengan kota kecil yang mempunyai infra struktur yang kurang?
Perlu menjadi perhatian, bagaimana membuat standarisasi dan quality control kegiatan MBKM yang dilakukan? Bagaimana mengintegrasikan MBKM ini dengan kurikulum lama, sehingga mahasiswa dapat mengikuti dan mengambil manfaat lebih? Bagaimana penyesuaian dengan kegiatan kampus dilakukan? Bagaimana optimalisasi fasilitas dan infrastruktur pendukung? Bagaimana meningkatkan kualitas dosen/guru dilakukan?
Kebijakan dan Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28c ayat 1 berbunyi: “setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak memperoleh pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.” Dasar kebijakan untuk pendidikan membuat kita harus meningkatkan pendidikan di Indonesia. Merdeka Belajar sebagai suatu inisiatif memberikan kebebasan dan otonomi untuk PT, memberikan pembelajaran yang lebih relevan sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan kurikulum yang fleksibel. Pengelola sekolah dan PT harus dapat mengikuti kebijakan yang ada meskipun belum terlihat adanya monitoring dan kontrol dari pemerintah.

Kebijakan yang berubah sesuai dengan perkembangan pimpinan, harus disiasati dengan baik, sehingga dapat diaplikasikan dan dapat bermanfaat untuk sekolah atau PT. Bagaimanapun, mengupayakan penerapan kebijakan baru ini yang menjadikan pembeda dengan sekitarnya. Sekolah atau PT yang mengaplikasikan kebijakan pemerintah dalam kebijakan internal akan mendapat nilai positif dari lingkungan pembelajar.
Serasehan Evaluasi Merdeka Belajar kali ini dihadiri oleh banyak sahabat IRotizen dari seluruh Indonesia. Ustadz Ahmad Said Matondang (Jakarta), Ustadz Edi Purnomo (Surabaya), Ustadz Munali dan istri (Gondanglegi Malang), Ustadz Pamuji Raharjo (Karang Anyar), Ustadz Zein Fikri (Lamongan), Ustadz Kamenan (Lamongan), UStadz Hervit Ananta (Surabaya), Ustadz Ikhwan (Lamongan), Ustadz dan Ustadzah lain yang hadir dalam kegiatan ini. Kepala sekolah bersama guru yang hadir berupaya untuk mengaplikasikan MBKM ini karena tergerak di bidang pendidikan dan peningkatan kapasitas dan kualitas pendidik dan pembelajar. Ternyata, sebelum kebijakan MBKM ini diterapkan, Bapak Ibu anggota IRotizen yang hadir ini sudah menjadikan pola MBKM dalam mengelola sekolah yang diampu dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan MBKM ini.
Jadilah inovator yang dapat beradaptasi dengan berbagai kurikulum!
Semoga sukses dan lebih berdaya guna. Bismillah.*^*
Alhamdulillah keluarga besar IRo Society dapat berjumpa. Semoga suatu saat saya dapat berjumpa.
Aamiinn
Semangat untuk berjumpa Bunda
Mantap sekali reportase Bu dokter
Maturnuwun telah menyisipkan Gondanglegi dalam ulasan panjang ini
Siap mantap bersama
Assalamualaikum. Informatif sekali. Bravo… Semoga pendidikan Indonesia semakin berkualitas. Trm ksh Sang Pembelajar “Mb Izzuki”. Terus berkarya yaa..
Terima kasih Kakak
Sukses juga kagem Kakak ya, karya semakin banyak dan keren
Aamiin