Mengenal Santri

Mengenal Santri

Kita sering mendengar kata SANTRI, yang identik dengan siswa yang belajar dalam naungan pondok pesantren. Pondok pesantren Al Amin, yang terletak di Desa Tunggul Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, merupakan tempat mencetak generai qurani yang berakhlakul karimah dan berwawasan global. Saat Haflah Yayasan Al Amin Tunggul Paciran Lamongan yang digelar tanggal 21 Juni 2025 kemarin, K.H. Drs. Muhammad Yasin memberikan mauidhoh hasanah mengenai bagaimana menjadi santri yang baik.

Pak Yasin memberikan ucapan selamat kepada santri yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan denagn baik. Keberhasilan itu tergantung dengan banyak hal. Penentu pertama adalah nasab atau keturunan, dengan nasab yang baik maka akan mudah sukses dan menempatkan diri. Penentu kedua adalah nusub. Apabila nasab tidak mendukung, maka kita harus mengandalkan nusub. Nusub adalah usaha yang harus dilakukan agar dapat berhasil. Usaha dengan belajar kepada para Kiai, para guru dan para orang alim lainnya. Penentu ketiga adalah nasib. Apabila nasib kita baik, maka kita akan menjadi orang yang berhasil. Jika tidak mempunyai nasab, nusub dan nasib, kita akan menjadi orang yang merugi karena tidak berhasil dalam hidupnya. Keberhasilan dari orang akan terlihat saat reuni, yang merasa tidak berhasil akan menghindar dari yang lainnya dan akan menyepi sendiri. Semoga lulusan Al Amin mempunyai nasab, nusub dan nasib yang baik. Bismillah.

Tangkapan layar youtube alamintunggul, 2025

Santri itu terdiri dari beberapa huruf, yaitu huruf sin nun ta ro” (س ن ت ر) yang mempunyai makna luas. Sin, س, berarti Saalikun fiil ibadah, atau selalu mengutamakan ibadah kepada Allah SWT. Santri yang menjalani profesi apapun, tidak boleh melupakan ibadah. Menjadi dokter juga ibadah, menjadi guru juga ibadah, menjadi sopir juga ibadah, menjadi apapun kelak, semua diniatkan ibadah kepada Allah SWT. Huruf kedua adalah nun, ن, yang berarti Naaibun ‘ani al-Masyayikh, dapat menjadi pengganti bapak ibu guru, pengganti para kiai. Huruf ketiga adalah ta, ت, yang berarti Taarikun ‘ani al-Ma’ashi, orang yang meninggalkan kemaksiatan, taubatan nashuha. Sebelum menjadi santri mungkin orang yang banyak mempunyai kesalahan dan sering berbuat maksiat, setelah menjadi santri akan menjadi orang yang meninggalkan maksiat dan memerangi kemaksiatan. Tidak ada orang yang betul-betul tidak pernah salah, tetapi yang perlu adalah orang yang bertaubat dan menghindari kemaksiatan serta menjadi orang yang lebih baik. Huruf terakhir adalah ro, ر, yang berarti Roghibun fil khairat, orang yang selalu berbuat kebaikan.

Semua yang paling kuat di dunia ini selain Allah, akan kalah dengan yang lainnya. Yang paling kuat di dunia ini adalah api, sehingga disebut si jago merah. Tetapi api dapat kalah dengan air. Air itu kuat, tapi air kalah dengan sinar matahari. Air akan habis saat terkena sinar matahari. Matahari itu kuat, tapi kalah dengan mendung. Angin itu kuat, tapi angin kalah dengan manusia, terbukti dengan teknologi kipas angin. Manusia itu kuat, tapi manusia itu kalah dengan rasa takut. Ingat hal yang menakutkan menyebabkan manusia tidak dapat tidur, tapi ternyata rasa takut dapat kalah dengan tidur. Seorang bayi yang sulit tidur dan menangis sepanjang malam, setelah diucapkan doa oleh santri رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ # وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ akan tidur nyenyak. Hal ini dapat dikatakan rasa takut kalah dengan tidur. Kisah ashhabul kahfi yang tidur selama 300 tahun adalah contoh kalau tidur itu kuat. Tidur kalah dengan kematian dan kematian akan kekal dengan kebaikan. Seperti Mbah K.H. Muhammad Amin, pendiri pondok pesantren Al Amin yang setelah wafat masih terukir dengan tinta emas sampai saat ini akibat kebaikan yang dilakukan beliau.

Santri itu harus yakin kepada Allah. Yakinlah Allah akan menjamin hidup kita. Jangan khawatir akan rizki yang “Min haitsu laa yahtasib” (مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ) yaitu rizki dari arah yang tidak disangka-sangka atau dari tempat yang tidak terduga. Pasrah kepada Allah, berdoa ke Allah sehingga dapat menuntaskan pendidikan dan menjadi orang berilmu dengan baik dan dengan rizki yang tak disangka-sangka.

Orang yang mempunyai ilmu itu berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Huruf ‘ain (ع) pertama berarti Illiyyin (عِليِّين) yang berarti tempat yang tinggi atau derajat yang mulia. Ini menunjukkan bahwa orang yang berilmu memiliki kedudukan yang tinggi, baik di sisi Allah maupun di mata manusia. Orang berilmu itu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Huruf kedua adalah lam (ل), berarti Latif (لطيف) yang berarti lembut atau halus. Belajar banyak hal harus tetap lembut, menggunakan prinsip ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk, bukan menjadi sombong dan dilaknat. Huruf ketiga adalah mim (م), berarti Mulk (مُلْك) yang berarti kerajaan atau kekuasaan. Ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan adalah kekuasaan yang sebenarnya. Seseorang dengan ilmu dapat memimpin kerajaan. Dengan ilmu hidup menjadi indah, dengan ilmu hidup menjadi mudah.

Didiklah anakmu dengan pendidikan sesuai jamannya. Berbeda situasi antara generasi lalu dan generasi saat ini yang selalu melek teknologi. Harus dapat memanfaatkan teknologi dengan baik. Berbeda dengan santri, yang belajar langsung dengan kiai, para alim ulama, dan guru sehingga selain usaha, dapat mendapat doa dari para guru. Menjadi orang tua dan guru harus berhati-hati dalam berucap dan berdoa. Karena doa Bapak Ibu guru dan orang tua itu mustajab. Doa orang tua memiliki kedudukan yang istimewa dan memiliki kekuatan yang besar untuk kebaikan anak-anaknya. Doa guru, terutama yang tulus dan ditujukan untuk kebaikan murid, diyakini memiliki keistimewaan tersendiri. Hal ini karena guru dianggap memiliki kedudukan mulia dalam mendidik dan membimbing murid, baik secara ilmu maupun akhlak.

Selamat para santri Al Amin yang 40% telah diterima di PTN dan yang belum berhasil masuk PTN, masih banyak PTS yang baik yang dapat mengantarkan para santri menjadi pribadi yang senantiasa bertambah ilmunya. Semoga para santri Al Amin senantiasa penuh keberkahan, dilimpahi nikmat yang penuh berkah dan manfaat, terus dapat belajar dan terus memantaskan diri menjadi santri bermartabat dan santri handal. Aamiin

🦋Izzuki Muhashonah, Pembelajar asal Kab. Lamongan,
Ketua Yayasan Al Amin Tunggul Paciran Lamongan https://www.smasalaminpaciran.sch.id/
Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD Waluyo Jati dan RS Rizani
Dosen Fakultas Kedokteran Unesa https://s1kedokteran.fk.unesa.ac.id

18 Comments

  1. tetap semangat belajar adik adik jangan lupa pesan yai yasin
    Nasab
    Nusub
    Nasib
    Nosob
    kita harus berusaha mencari ilmu jangan sampai kita Nosob 😊🙏

  2. Aminatus Salamah, S.Pd

    smoga kesuksesan selalu menyertai kalian semua, jayalah santri al amin

  3. Wow…tulisan yang sangat. Tulisan inspiratif. Teruslah menulis, karena pikiran akan berkembang. Mantap Izzuki, you are excellent.

    • Terima kasih Prof. Imam, mendapat amunisi semangat dan ilmu dari Prof. Imam, kami akan selalu berkembang, Bismillah
      matur nuwun dan sehat selalu nggih Prof.

    • Semangat selalu Santri Al Amin
      Semoga menjadi santri yang sukses dunia dan akhirat Amin

    • Miftahul fariq

      Siapapun orgnya bisa mnjadi org yg insya Allah berhasil asalkn mau untuk nusub..
      asal Jgn sampai nosob (jatuh)..
      Tapi perlu d ingat juga dgn nosob menunjukkan bhwa semua usaha pasti ada jatuh bngunnya..
      Asal jgn pernah mnyerah dri rahmat Allah..

  4. Kasrifah Ahmadi

    Sukses selalu untuk santri2 Al amin tetap membawa nama baik Al amin

    • Aamiin ya Robball Aalamiin, terima kasih Bu Fah dear.
      Dengan hadirnya Bu Fah di AL Amin, Al Amin semakin kuat. Bismillah

  5. Satu tulisan yang memuat bahasan yang mendalam dan rinci, serta penuh makna.

  6. Heru Mahmudin

    semoga Ibu Izzuki selalu menjadi inspirator para santri khususnya santri Al Amin.. Aamiin..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *